PURWOKERTO – Kepastian pembangunan Jembatan Serayu di Desa Pegalongan, menunggu kepastian bantuan dari pemerintah pusat.
Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Banyumas Achmad Taufik mengatakan, mengenai pembangunan Jembatan Serayu di Desa Pegalongan, pihaknya masih terus menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat.
“Kita terus mendiskusikan bersama pemerintah pusat untuk mengupayakan bantuan,” jelasnya, baru-baru ini.
Dikatakan, kepastian waktu pemberian bantuan dari pemerintah pusat masih ditunggu. Dengan demikian, pembangunan bagian bawah jembatan, juga masih menunggu kepastian bantuan dari pemerintah pusat.
“Seperti saat membangun Jembatan Merah, ketika bantuan dari pemerintah pusat sudah ada kepastian, baru kita bangun bagian bawah jembatannya,” ungkapnya.
Sebagaimana diberitakan, Kepala DPU Banyumas Irawadi mengatakan, detail engineering design (DED) Jembatan Serayu di Desa Pegalongan telah selesai. Namun, pihaknya masih memilah-milah bagian yang akan dibangun terlebih dahulu. Hal itu disesuaikan dengan ketersediaan anggaran yang ada.
Sementara itu jembatan baru yang akan dibangun melintasi Sungai Serayu, akan menghubungkan Desa Pegalongan di Kecamatan Patikraja, dengan Desa Mandirancan di Kecamatan Kebasen. Selain pembangunan bagian bawah jembatan, proses pembebasan lahan juga akan dilakukan tahun ini.
Adapun, nilai anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut pada tahun 2020 sebesar Rp 14,5 miliar untuk pembangunan bagian bawah jembatan. Adapun untuk pembebasan lahan dialokasikan anggaran sebesar Rp 20 miliar. Sedangkan bangunan atas jembatan, menurut rencana akan dibantu pemerintah pusat berupa rangka jembatan.
Jembatan Serayu di Desa Pegalongan itu merupakan satu bagian dari rencana besar membuat jalan baru yang melintasi wilayah Kecamatan Kebasen, tembus hingga Jalan Nasional Buntu. Dengan demikian, lanjutnya setelah jalan terealisasi, dari wilayah Buntu, nantinya bisa langsung menuju ke Baturraden lewat Jalan Gunung Tugel. (K17-60)