PURWOKERTO – Keberadaan Pendapa Sipanji Purwokerto, komplek kantor Bupati Banyumas dan gedung DPRD yang bersebelahan, kini menjadi tempat favorif kalangan guru siswa untuk mendukung kegiatan belajar luar ruang (outing class). Terutama untuk mendukung pembelajaran budaya Banyumas dan sistem pemerintahan daerah.
Keberadaan bangunan pendapa yang menjadi simbol pemerintahn, menjadi salah satu daya tarik pihak sekolah maupun guru membawa anak didiknya belajar luar kelas.
Pengalaman ini, Rabu (11/3), di antaranya dirasakan 43 siswa siswi dari SDN 1 Karanggintung Kecamatan Sumbang Sulis Priyanti, kepala SDN I Karanggintung menuturkan, belajar luar kelas di pendapa tersebut, bertujuan untuk mengisi kegiatan jeda semester dan pembelajaran diluar ruang melihat langsung Pendapa Sipanji.
“Dalam pelajaran juga ada mata pelajaran sejarah budaya Banyumas, didalamnya menyangkut sejarah Pendapa Sipanji. Dengan menyaksikan langsung dan dengan panduan guru dan bagian protokol siswa diperlihatkan saka guru Sipanji, ruang-ruang khusus juga cerita tentang pendopo dan pemerintahan Banyumas,” katanya.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran pada kurikulum 2013, yaitu anak-anak dapat belajar mencintai tanah air dan dapat mengenal sejarah daerah tempat tinggalnya, kata dia, maka anak-anak diharapkan dapat memperoleh wawasan tentang Kabupaten Banyumas.
Bersejarah
“Dengan adanya kegiatan belajar ini saya harap anak-anak dapat mengetahui tempat-tempat penting dan bersejarah di Kabupaten Banyumas, karena seringkali saya mendapati anak-anak yang kurang wawasannya seputar daerah sendiri,” tambah Sulis.
Kepala Sub Bagian Dokumentasi Pimpinan Daerah Setda Banyumas, Parsito yang menerima kunjungan itu mengatakan, saka guru Sipanji posisinya berada di barat daya. Dari cerita sejarah budaya Banyumas, saat dipindah ke Purwokerto tidak boleh melewati Sungai Serayu.
“Maka saat ada kegiatan napak tilas pindahan yang sering disebut “Rengos” yang di bawa dari Banyumas hanya tiga saka, karena 1 saka dianggap sudah dibawa lewat tegal dan bertemu di Purwokerto dari arah barat,” katanya.
Parsito juga menceritakan ada salah satu ruang yang bernana Ruang Joko Kaiman sebagai ruang tamu Bupati Banyumas. Artinya tidak semua orang masuk ruang itu, biasanya tamu bupati atau anak-anak yang akan mengikuti lomba tingkat propinsi maupun nasional diterima bupati diruang tersebut. (G22-60)