BANYUMAS – Kelompok Tani Cikal Mas Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok terus mengajak para penderes menggunakan safety belt penderes BOC X3.
Alat ini untuk menghindari risiko kecelakaan kerja bagi penderes saat memanjat pohon kelapa. “Kami rutin keliling memotivasi penderes untuk memanfaatkan alat pengaman menderes,” kata Ketua Kelompok Tani Cikal Mas, Arbi Anugrah, kemarin.
Menurut dia, mengubah pola pikir penderes membutuhkan waktu. Meskipun alat ini aman, para penderes masih perlu diedukasi. Karena selama ini mereka tidak menggunakan alat pengaman.
“Kami harus berkali-kali mengedukasi karena sebagian penderes masih susah diajak menggunakan safety belt. Mungkin karena mereka belum terbiasa,” ujar dia.
Alat pengaman bagi penderes bekerja seperti sabuk pengaman pada mobil. Ketika penderes mengalami kecelakaan atau terjatuh, ia secara otomatis langsung mengikat, sehingga penderes tidak akan langsung terjatuh ke tanah namun menggantung.
Alat ini, kata Arbi, sebenarnya biasa digunakan oleh atlet panjat dinding. Ia dan inovator alat ini mengadopsi dari alat tersebut hingga terciptanya alat keselamatan ini bagi penderes.
Seperti diketahui, alat pengaman bagi penderes mulai dikenalkan Maret 2019. Respons mereka sangat baik, khususnya mengurangi risiko terjatuh dari pohon kelapa saat kelelahan. Saat ini yang dalam masa uji coba hasil dari penderes pilihan bupati ada sepuluh orang.
“Alat ini juga sudah diproduksi 50 alat bantuan dari Bank Indonesia Purwokerto,” kata Arbi.
Arbi berharap para penderes bisa membiasakan diri menggunakan safety belt. Apalagi, kini pemerintah kabupaten sedang mengupayakan pengadaan alat tersebut. (H60-20)