PURWOKERTO – Meski penerapan aplikasi “PeduliLindungi” masuk ke mal sudah berjalan, namun di Kabupaten Banyumas pelaksanaannya masih bersifat fleksibel.
”Masuk ke mal harus pakai aplikasi “PeduliLindungi” itu memang betul. Kita tetap pakai “PeduliLindungi”. Di mal barcode-nya juga sudah ada,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein dalam sebuah kesempatan di STIKOM Yos Sudarso Purwokerto, baru-baru ini.
Tetapi, lanjut dia, kalau penerapannya secara tegas, sepertinya juga masih sulit. ”Dalam penerapan aplikasi “PeduliLindungi” itu kan syaratnya harus sudah mendapatkan vaksinasi. Lha pelaksanaan vaksinasi di kita saja kan baru sekitar 25 persen,” ujarnya.
Sehingga kalau penerapan aplikasi tersebut benar-benar secara tegas, menurutnya, kemungkinan tidak akan banyak pengunjung yang datang ke mal.
Ada Kontrol
Oleh karena itu, pihaknya tetap akan menerapkan aplikasi tersebut di mal. Kendati begitu, bila ternyata di dalam mal kondisi pengunjungnya masih relatif kosong dan mereka bisa tertib, serta bisa terpantau, maka masih bisa toleransi.
Baca Juga : “PeduliLindungi” Mulai Diterapkan di Terminal
”Jadi bukan bebaskan masuk mal dengan sebebas-bebasnya, tetapi tetap ada kontrol. Kecuali kalau cakupan vaksinasi di kita sudah mencapai 60 persen lebih, kemungkinan kita bisa menerapkan secara kencang (tegas) aplikasi itu,” tambah dia.
Untuk cakupan vaksinasi, lanjut dia, informasi terakhir sudah mencapai sekitar 25 persen. ”Mungkin dalam beberapa hari terakhir ini sudah naik menjadi sekitar 27 persen. Pasalnya dalam Minggu ini ada tambahan vaksinasi sekitar 84 ribu dosis vaksin sinovac,” tandasnya.(bs, san-6)
Diskusi tentang artikel