PURWOKERTO-Penganugerahan penghargaan Joko Kaiman Awards 2019, yang berlangsung di Pendapa Si Panji, Kamis (26/9) malam, kepada sejumlah tokoh, merupakan hasil penilaian melalui tahapan riset dan pengujian dari tim panelis.
“Tahapan riset dilakukan oleh tim riset Navigator Research Strategic, dengan beberapa metode. Penentuan hasil siapa saja yang berhak menerima, kemudian diuji bersama oleh tim panelis,” kata ketua pantia pelaksana, sekaligus Direktur Navigator Research Strategic, Novita Sari, kemarin.
Tahapan riset, kata dia, meliputi, media monitoring, yakni tim riset melakukan analisis berita dari tahun 2014–2019 untuk mencari tokoh atau organisasi yang muncul dalam pemberitaan guna penentuan nominasi penerima penghargaan.
Selanjutnya, opinion leader, yakni tim melakukan kajian dengan cara menyerap masukan dan aspirasi dari 30-50 responden terpilih untuk menggali informasi terkait nominator dan sekaligus sebagai upaya penentuan penerima penghargaan.
Selain itu, lanjut dia, observasi dan in-depth interview. Tim riset melakukan survei lapangan dan wawanara mendalam kepada penerima penghargaan sebagai upaya validasi terkait informasi yang telah didapatkan dari proses sebelumnya.
“Termasuk masukan dan saran dari panelis. Ini mrupakan upaya penguatan alasan terpilihnya penerima penghargaan Joko Kaiman Awards 2019. Panelis yang kita libatkan, juga berkompeten di bidang keilmuan dan pengalaman sosial kemasyarakatan di Banyumas,” katanya.
Tim panelis, yakni Prof Dr Paulus Israwan Setyoko MS (guru Besar Universitas Jenderal Soedirman), Prof Dr Sugeng Priyadi MHum (guru besar Universitas Muhammdiyah Purwokerto), Luthfi Makhasin MA PhD (akademisi FISIP Unsoed) dan Novita Sari SSos. (direktur Navigator Research Strategic). Untuk ketua Komite Pengarah Joko Kaiman Awards 2019, Bangkit Ari Sasongko SHI MSi.
Novi menjelaskan, adalima kategori yang diberikan, yaitu UMKM, Pariwisata Perdesaan, Sastra dan PelayananPublik. Kategori itu, katanya, sejalan dengan program prioritas Kabupaten Banyumas saat
ini, di antaranya Banyumas barometer pelayanan publik Jawa Tengah. Kemudian pengembangan agrobisnis unggulan, Banyumas pelopor kedaulatan pangan dan menggerakan industri kerakyatan, pariwisata perdesaan, industri kreatif.
Untuk aspek penilaian, jelas dia, didasarkan popularitastokoh atau instan atau /kelompok. Keterikenalan tokoh/instansi atau kelompok di masyarakat menjadi indikator terhadap pengetahuan dan penerimaan masyarakat. Sehingga nominasi penerima penghargaan idealnya memiliki tingkat popularitas yang tinggi di masyarakat Banyumas.
Kemudian karaya atau program nyata. Nominasi penerima penghargaan, jelas dia, mempunyai karya atau program nyata yang telah dapat dinikmati/diketahui oleh masyarakat, khususnya masyarakat Banyumas.
“Kemanfaatannya seberapa besar bagi kemajuan Banyumas. Semakin besar kualitas karya ataupun keberhasilan sebuah program maka semakin besar jasa nominasi bagi pembangunan di Banyumas,” terang dia.
Pihaknya menggagas kegiatan tersebut, dilatarbelakangi, sejak berdiri 448 tahun yang lalu, berbagai upaya telah dilakukan oleh masyarakat, pemerintah, swasta tokoh-tokoh yang ada, untuk menjadikan daerah ini lebih baik.
“Tak dapat dipungkiri bahwa pembangunan membutuhkan sinergi dari berbagai pihak untuk mewujudkan tujuan bersama. Untuk terus menciptakan dan mendorong kemajuan pembangunan Kabupaten Banyumas perlu ruang untuk mengapresiasi hal itu. Kemudian tercetuslah kegiatan ini,” jelasnya.
Pengambilan nama Joko Kaiman sendiri, katanya, karena tokoh ini adalah bupati pertama Banyumas, merupakan simbol Satria yang sangat luhur dan sosok yang dapat diteladani masyarakat khususnya Banyumas.
“Beliau mencerminkan sifat altruistis, yaitu tidak mementingkan dirinya sendiri dan merupakan pejuang pembangunan yang tangguh, tanggap dan tanggon.Serta pembangkit jiwa persatuan kesatuan Majapahit, Galuh Pakuan, Pajajaran) menjadi satu daerah dan memberikan kesejahteraan kepada semua saudaranya,” terangnya.
Seperti diberitakan, penerima penghargaan bidang sastra adalah Ahmad Tohari, bidang UMKM yakni getuk goreng Asli Haji Tohirin. Kemudian bidang pelayanan publik, yakni Kepolisian Resor Banyumas dan bidang pariwisatadesa wisata, yakni Desa Karangsalam Kecamatan Baturraden.
Selain empat kategori itu, juga ada pemberian penghargaan apresiasi khusus kepada AKBP Bambang Yudhantara Salamun SIK, kepala Kepolisian Resor Banyumas dan Tontowi Ahmad, atlet bulu tangkis dunia asal Banyumas.
Apresiasi khusus diberikan atasnama Pemkab Banyumas atas ertimbangan prestasi dan karya nyata yang dilakukan oleh individu atau tokoh tertentu. Ini diberikan untuk menghargai kontribusi nyata mereka dan menginspirasi segenap masyarakat Banyumas untuk terus berkarya sesuai dengan bidang masing-masing. (G22-)