PURWOKERTO – Penjualan produk jenang jaket di sentra Jenang Jaket Asli Mersi Purwokerto perlahan mulai pulih. Pembeli jajanan khas Banyumas ini meningkat setelah setahun belakangan mengalami penurunan drastis.
Pemilik toko ”Jenang Jaket Asli”, Napsiah mengatakan, saat ini produksi jenang jaket kembali normal walaupun masih rendah dibanding sebelum pandemi.
“Sekarang ya lumayan lah bisa bertahan. Kita buat produk dan hasil penjualan bisa untuk membiayai pembuatan selanjutnya. Kalau yang sebelumnya ada penurunan drastis sebesar 50 persen. Dulu dalam satu hari bisa 3 sampai 5 kali masakan. Cuma kalo lagi puasa dalam sekali produksi bisa habis 2 sampai 3 hari,” kata dia, Kamis (6/5/2021).
Di sisi lain, sambung Napsiah, peningkatan penjualan di bulan ini terjadi pada semua jenis jenang jaket yang diproduksi. Tercatat, ada 196 pesanan yang masuk dalam satu bulan terakhir menjelang Lebaran.
(Baca Juga: Jenang Jaket, Oleh-Oleh Wajib Saat Liburan ke Purwokerto)
Menurut dia, pelonggaran kebijakan pemerintah bagi pelaku usaha menjadi salah satu penyebab kenaikan produksi di sentra ”Jenang Jaket Asli” Mersi.
Produk Pelengkap
Napsiah menambahkan, penjualan produk lainnya seperti klanting, nopia, mino, dan kripik tetap stagnan. Meskipun jumlah produksi jenang tengah menurun. “Hampir semua sama-sama laku dan untuk kripik, mino, nopia sama klanting juga tetap ramai. Itu kan produk pelengkap jenang.”.
Dia mengatakan, menjelang Lebaran ini belum terlihat adanya peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan. Menurutnya, peningkatan pengunjung hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu.
“Untuk pembeli, sampai saat ini ramainya masih biasa-biasa saja. Kalau jenang sendiri kan ramainya di tanggal merah, libur sekolah, Hari Raya dan hajatan,” katanya.
Meski belum ada tanda-tanda kenaikan jumlah pengunjung dalam waktu dekat ini, Napsiah tetap menyediakan bahan baku. Untuk mengantisipasi pelanggan yang datang sewaktu-waktu. “Orang datang kadang tiba-tiba beli, jadi kita selalu siap,” ucap Napsiah.
Napsiah mengaku khawatir adanya kebijakan larang mudik yang diberlakukan oleh pemerintah. Dia menilai itu akan mempengaruhi penjualan produk di toko oleh-olehnya yang sudah mulai membaik. “Apalagi sekarang ada woro-woro nggak boleh mudik,” ucapnya. (mg02-2)