PURWOKERTO – Kecamatan Purwokerto Utara, saat ini terus berupaya untuk menurunkan angka stunting anak yang ada di wilayah tersebut.
Untuk mencapai upaya tersebut, Kamis (1/9/2022), di selenggarakan kegiatan mini lokakarya yang berlangsung di Waroeng 85 Purwokerto.
Hadir dalam acara ini Kepala Dinas DPPKBP3A, Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan, Camat Purwokerto Utara, Kapolsek Purwokerto Utara, Danramil, pendamping dari RS Hidayah, perwakilan dari bagian Kesra Setda, Kepala Puskesmas 1 dan II Kecamatan Purwokerto Utara dan lain-lain.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), Suyanto mengatakan, saat ini jumlah bayi yang usianya di bawah dua tahun (Baduta) sebanyak 51 anak.
Pihaknya berharap, Kecamatan Purwokerto Utara dapat mensukseskan percepatan penurunan angka stunting.
“Di Kecamatan Purwokerto Utara masih di butuhkan adanya pendampingan dan di carikan solusi bagi keluarga beresiko stunting,” terang Suyanto sat membuka diskusi mini lokakarya.
Baca Juga : Kwarcab Pramuka Banyumas 34 Kali Tergiat
Dia menilai dari sebanyak 27 kecamatan di Kabupaten Banyumas, semua permasalahannya hampir sama, yakni terkait dengan keterbatasan anggaran.
Menurut Camat Purwokerto Utara, Agus Anggraito, keluarga sasaran yang beresiko stunting adalah 4T. Yakni yang usianya terlalu muda, terlalu Tua (35-40 tahun), terlalu dekat jarak kehamilannya, dan terlalui banyak anak.
Dia menambahkan, jumlah keluarga yang berisiko stunting per tanggal 1 September 2022 dari Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 5.843 orang, calon pengantin (Catin) 9 orang, ibu hamil (Bumil) 56 orang, ibu baru nifas (Bufas) 23 orang, dan Baduta sebanyak 67 anak.(*-7)
Sumber : purwokertoutarakec.banyumaskab.go.id