PURWOKERTO – Kalangan petani tanaman tembakau di Kabupaten Banyumas mendapat bantuan hibah dari dana bagi hasil
cukai hasil tembakau (DBHCHT) tahun 2022.
Hibah bantuan yang disalurkan berupa pupuk NPK dan alat mesin. Selain itu, mereka juga mendapatkan pendampingan dan pelatihan peningkatan kualitas budidaya tanaman tembakau.
Kepala Bidang Perkebunan dan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Sri Sekarwangi mengatakan, tahun ini dinasnya mendapat alokasi anggaran dari DBHCHT
sebesar Rp 1,6 miliar.
Dari jumlah itu, dibagi untuk bantuan hibah sekitar Rp 1,395 miliar, dan sisanya untuk kegiatan pelatihan dan operasional kegiatan.
Baca Juga : Dinperindag Manfaatkan Dana Cukai untuk Latih Calon Buruh Pabrik Rokok
“Tahun ini mendapat dukungan anggaran yang cukup. Ini sangat bermanfaat membantu para petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tanaman tembakau. Dibantu mulai dari pupuk sampai alat mesin,” kata dia, Selasa (29/11/2022).
Bantuan pupuk, katanya, untuk membantu dalam peningkatan pengolahan dan kualitas tanaman. Kemudian bantuan alat mesin untuk mendukung pengolahan, produktivitas dan pemasaran.
“Targetnya hasil tembakau dari petani Banyumas bisa diterima pabrik dengan harga yang tinggi, dan SDM petani terus meningkat, seperti kemampuan mengenali dan menyesuaikan dengan musim saat menanam,” ujarnya.
Dia mencontohkan, tiga tahun teerakhir ini cuaca tidak mendukung untuk budidaya tanaman tembakau, karena masuk musim basah lanina.
Jika tetap dilakukan, kata dia, maka kualitas tanaman tembakau tidak bagus. Cuaca yang tepat menamam adalah musim kemarau. Terutama mulai Bulan April hingga Juli (empat bulan).
Baca Juga : Bea Cukai Utamakan Pencegahan Peredaran Rokok Ilegal
“Dalam kondisi kemarau basah seperti ini, memang tidak cocok untuk tanaman tembakau. Informasinya, Temanggung saja kondisinya terpuruk. Makanya dengan anggaran dana cukai ini, kita beri pengetahuan dan pelatihan supaya ke depan kemampuan bertani tanaman tembakau lebih meningkat,” katanya lanjut.
Sub Koordinator Perkebunan Bidang Perkebunan dan Perlindungan Tanaman Dinpertan KP Kabupaten Banyumas, Sugiarti menambahkan, pelatihan telah diberikan delapan kali untuk delapan kelompok petani
tembakau. Fokus pelatihan terkait budidaya seperti cara bertanam dan pembibitan.
Delapan kelompok tani tembakau yang dilatih, meliputi tiga di Kecamatan Wangon, yakni Kelompok Tani Dharma Mukti Tani 1 Desa Kelapagading Kulon, Kelompak Tani Setia Usaha Desa Pangadegan dan Kelompok Tani Karya Tani Desa Pangadegan.
Kemudian di Kecamatan Jatilawang untuk Kelompok Tani Sri Lestari Desa Bantar, di Kecamatan Rawalo, yakni Kelompok Tani Mekar Jaya dan Mekar Jaya 2 di Desa Losari.
Selanjutnya di Kecamatan Kebasen, Kelompok Tani Panca Karya Desa Cindaga dan satu lagi di Kecamatan Sumbang, yakni Kelompok Tani Karya Utama Desa Cibereum.
“Rata-rata anggota kelompok tani yang kita latih, paling sedikit 15 petani, dan paling banyak sampai 30 hingga 50 orang. Hampir semuanya memiliki lahan meskipun sedikit. Jumlah lahan saat ini skitar 70 hektare,” jelasnya.
Untuk alat bantuan hibah, katanya, diwujudkan dalam bentuk bantuan mesin berupa pompa air, handsprayer, cuitivattor dan kendaraan roda tiga.
Baca Juga : Kantor Bea Cukai Gelar CGTS di SMAN 1 Ajibarang
Terkait pemasaran hasil tembakau petani Banyumas, terang dia, selama ini sudah ada penampung atau pengepul. Sehingga berapa pun hasil tembakau rajang (iris) bisa ditampung.
Peluang pasar lokal juga masih terbuka, karena di Banyumas sekarang sudah ada satu pabrik rokok linting (kretek) berdiri di Kecamatan Jatilawang. (aw-7)