BAWANG – Siswa SMKN 1 Bawang menciptakan aplikasi e-voting yang digunakan untuk pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS (Pilketos), Jumat 18/10). Dengan aplikasi ini, proses Pilketos lebih cepat dan lebih hemat anggaran.
Ketua tim pengembang DVote, Deni Juli Setiawan mengatakan, aplikasi tersebut merupakan pengembangan dari aplikasi e-voting yang diciptakan sejak 3 tahun lalu. Untuk tahun ini, aplikasi tersebut kembali disempurnakan.
“Kami upgrade di bagian tampilan agar lebih menarik, user juga lebih nyaman. Selain itu, sistem kerahasiaan data pemilih juga ditingkatkan,” katanya.
Dikatakan, penggunaan aplikasi e-voting terbukti lebih hemat anggaran dibandingkan dengan metode konvensional menggunakan kertas.
Selain itu, proses pemungutan suara juga lebih cepat, dan hasil perolehan suara pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIS bisa segera diketahui. “Dari pengamatan kami, rata-rata 1 orang membutuhkan waktu 2 menit di bilik suara,” terangnya.
Deni menuturkan, aplikasi DVote tidak hanya digunakan untuk memilih ketua OSIS saja. Sebelum masuk pada halaman, pemilih juga diminta untuk mengisi penilaian terhadap kinerja pengurus OSIS tahun sebelumnya. Dan pada halaman akhir, pemilih menuliskan harapan untuk calon yang dipilih.
“Khusus untuk halaman akhir memang butuh waktu lebih lama, karena harus menuliskan harapan. Tapi halaman sebelumnya tinggal klik di pilihan yang disediakan,” tandasnya.
Waka Kesiswaan SMKN 1 Bawang, Farikha menyatakan, pihaknya sangat mendukung inovasi siswa yang memanfaatkan aplikasi e-voting untuk pilketos. Sekolah akan memberikan penghargaan kepada tim pengembang aplikasi. “Bentuknya, ada pembebasan SPP selama beberapa bulan, dan juga sertifikat penghargaan,” ujarnya.
Pihaknya berharap, aplikasi tersebut juga bisa dikembangkan lagi sehingga bisa digunakan pada proses pemungutan suara di masyarakat.
Misalnya, untuk pemilihan kepala desa. Karena, pada penerapan pilketos ini, sistem tersebut berjalan dengan baik meski digunakan oleh sekitar 2.000 siswa serta 145 guru dan karyawan. “Jumlah ini hampir sama dengan jumlah pemilih di pilkades, jadi kami kira e-voting karya siswa kami bisa diterapkan untuk pilkades,” tandasnya.
Proses pemungutan suara dilaksanakan selama 3 jam, dari pukul 7.00 hingga 10.00 dengan 21 tempat pemungutan suara (TPS). Selain menggunakan aplikasi e-voting, suasana pilketos juga kian marak dengan dekorasi tematik di setiap TPS. (K36-60)