CILACAP – Produksi padi di Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, musim ini meningkat dibandingkan dengan musim tahun lalu. Persentase itu mengacu sampel produksi padi yang dilakukan di sejumlah tempat.
Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Wanareja, Surur Hidayat mengatakan, sampel produksi padi di wilayah kerjanya 8,6 ton gabah kering panen per hektare. Sampel produksi itu sebanding dengan hitungan 6,4 ton gabah kering giling.
”Tahun lalu rata-rata produksi padi di tempat kami 8,4 ton gabah kering panen per hektare, atau 6,2 ton gabah kering giling. Ketika dibandingkan, produksinya meningkat, walaupun prosentase kecil,” katanya, dikonfirmasi SuaraBanyumas, kemarin.
Hanya, tanam padi musim ini tidak sepenuhnya berjalan mulus. Sejumlah hambatan dan gangguan hama terjadi di sejumlah tempat.
”Hama tetap ada, seperti wereng. Hanya intensitas kecil, sehingga bisa diatasi petani dengan penyemprotan serentak bersama-sama,” ujarnya.
Kendala juga muncul akibat kondisi cuaca dan bencana. Dikatakan, kendala panen sekarang banyak hujan dan angin, diperkirakan ada 10 persen padi roboh.
Sebagian tanaman padi, lanjut dia juga terdampak banjir. Ia menyontohkan banjir yang sempat terjadi di Blok Cukangawi Desa Madura.
Banjir di wilayah itu terjadi pada 4 April lalu. Surur mendata, ada padi siap panen seluas 30 hektare terendam banjir. Itu akibat tanggul Sungai Cibaganjing yang jebol dan meluap ke persawahan. Tanaman padi terdampak itu, menurutnya masih bisa dipanen walau hasilnya kurang memuaskan.
”Yang roboh tetap panen, yang banjir 50 persen bisa panen,” katanya. (tg-52)