BANYUMAS – Puluhan siswa SMK asal Bogor, Jawa Barat diamankan di Markas Kepolisian Resor Banyumas, Kamis (12/9) pagi. Mereka diamankan setelah bersitegang dengan sopir truk di Jl raya simpang Buntu, Kecamatan Kemranjen.
Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun, mengatakan, sekelompok pelajar berjumlah 71 anak berusaha menumpang truk dengan tujuan ke Borobudur, Magelang untuk jalan-jalan.
Mereka mencegat truk yang melintas di simpang Buntu. Namun, si sopir truk tidak mau membawa mereka. Para pelajar itu memaksa. Sopir truk bersikeras tidak mau menuruti keinginannya. Mereka marah dan terjadi bersitegang dengan si sopir truk.
Si pengemudi truk takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi, sekelompok pelajar itu jumlahnya banyak. Ia lari melapor ke Polsek Kemranjen. Aparat kepolisian dan masyarakat sigap untuk mengamankan mereka semua. Mereka dibawa ke polsek untuk dilakukan pendataan.
Siang hari, para pelajar yang terdiri dari 70 laki-laki dan 1 perempuan dibawa ke Mapolres Banyumas. Para pelajar ini merupakan pelajar dari enam sekolah. Antara lain, SMK Yapis Bogor, SMK Tridaya Bogor, SMK Mekanika Bogor, SMK Yatek Baru Bogor, SMK YKTB, dan SMK Wijaya Kusuma Bogor.
“Kami sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah. Ini ada enam sekolah dari wilayah Bogor,” katanya.
Namun, lantaran ikatan sekolah, sehingga Polres Banyumas merasa pihak sekolah harus mengetahui “piknik” ini. Para pelajar ini juga akan tetap di Mapolres Banyumas sampai dijemput pihak sekolah. Sekolah harus melakukan pendampingan untuk tujuan berikutnya.
“Mereka akan tetap di sini. Kita menjaga mengantisipasi jangan sampai mereka melakukan hal-hal yang tidak diinginkan,” kata kapolres.
Para pelajar kelas 10, 11 dan 12 akan dibina karena mereka masih anak-anak dan ada perlakuan khusus. Kapolres juga minta ada pendampingan dari pihak sekolah ke orang tua. (H60-37)