PURBALINGGA – Sebanyak 20 ton lada putih kering dari KUB Mitra Tani Sejahtera, Desa Kedarpan Kecamatan Kejobong di ekspor ke Jepang.
Ekspor ini di lepas secara simbolis oleh Bupati diwakili Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda, Agus Winarno di halaman Pendapa Dipokusumo, Senin (24/10/2022).
Agus Winarno menyampaikan momen capaian ekspor ini mengindikasikan kebangkitan ekonomi khususnya pertanian lada di Purbalingga.
Baca Juga : Ribuan Santri dan Pelajar Ikuti Jalan Sehat dan Senam Bersama Hari Santri
“Ekspor atau sampai dibeli luar negeri, ini berarti sudah diakui barang kita bermutu,” kata Agus.
Ia menambahkan, kontrak ekspor lada dengan buyer di Jepang ini mencapai 300 ton yang akan dikirim bertahap sampai tahun 2024.
Jumlah tersebut didasarkan pada kemampuan produksi petani lada Purbalingga dengan 536 hektar perkebunan lada yang dimiliki.
Produktivitas pertanian lada ini didukung dengan program Upland dari Kementan RI sehingga hasil panen bisa maksimal.
Program Upland juga mendorong petani menjadi pelaku bisnis, tidak hanya domestik pemasaran juga berorientasi ke mancanegara.
“Terima kasih kepada Kementan RI melalui program Upland nya dan tentu saja para KUB Mitra Tani Sejahtera yang mau berubah dan mau maju, memang harus keluar dari kebiasaan rutin, mencoba hal-hal baru, harus menjawab tantangan zaman,” katanya.
Pertanian lada, menurut Agus merupakan peluang besar. Hal ini mengingat tidak semua negara memproduksi lada.
Ia berpesan, setelah secara mutu lada Purbalingga diakui luar negeri, selanjutnya para petani bisa mempertahankan kontinuitas produktivitasnya.
“Tidak kalah penting dalam ekonomi adalah kontinuitas. Sekarang bisa ekspor, tahun depan juga harus bisa kembali ekspor. Sehingga kerja sama yang dirintis bisa berkelanjutan dan bisa mendorong petani lain maupun usaha lain untuk berkembang,” katanya.
Baca Juga : Program Pemulihan Ekonomi Diluncurkan
Sementara itu, Asisten monitoring dan evaluasi project Upland Kementan RI, Fikri Indra N ST MSc mengungkapkan, pemerintah pusat melalui project Upland dukungan yang diberikan ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin agar keberlanjutan ekspor ini bisa terus dijaga.
“Kami harap para petani muda yang milenial ini bisa turut serta, sehingga project Upland bisa berbeda dengan kegiatan yang sudah ada. Bisa membawa warna baru,” katanya.(rif-7)