CILACAP – Lebih dari 9.000 pemudik yang pulang kampung naik bus telah masuk ke wilayah Kabupaten Cilacap, Sabtu (28/3) malam. Jumlah tersebut berdasarkan penumpang bus yang dicatat identitas dan dicek kesehatannya oleh tim medis dari UPT Puskesmas Wanareja 1, yang dipimpin oleh dokter Teguh Wibowo.
Dari 9.000 pemudik lebih yang dipaksa turun dan dicek kesehatannya di Alun-alun Wanareja, ada 14 orang yang mengeluh sakit. Sbanyak 14 pemudik tersebut masuk orang dalam pantauan (ODP) tim medis.
Kegiatan penghentian bus dan pengecekan kesehatan para penumpang bus yang masuk ke wilayah Kabupaten Cilacap ini dilakukan oleh aparat gabungan dari Koramil 16/Wanareja, Polsek Wanareja, Satlantas Polres Cilacap, Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, BPBD, Forkompincam Wanareja dan Tim Medis UPT Puskesmas Wanareja 1.
Kegiatan yang dilakukan di Alun-alun Kecamatan Wanareja pada Sabtu (28/3) malam, bertujuan mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus korona (Covid-19) di wilayah Kabupaten Cilacap. Sebelum kegiatan tersebut dimulai, dilakukan briefing terlebih dahulu di Pendapa Kecamatan Wanareja yang dipimpin Kepala UPT Terminal Dinas Perhubungan Cilacap Masikhin Jafar.
Hadir Camat Wanareja Muhamad Najib, Danramil Wanareja diwakili Pelda Bagiyo Rahmad, Kapolsek Wanareja AKP Sutejo, Kasi Manajeman dan Rekayasa Lalu Lintas Fajar Eko S, Kasatlantas Polres Cilacap AKP Fandy S, Kepala UPT Puskesmas Wanareja 1 dokter Teguh Wibowo, dan Muhadi dari UPT BPBD Majenang.
Atur Jarak
Briefing dilakukan untuk menyepakati rekayasa lalu lintas yang dilaksanakan oleh Satlantas dan Dinas Perhubungan, guna mengatur jarak turun dan jarak naik penumpang dari bus. Pengaturan jarak naik turun penumpang diatur oleh Satpol PP dibantu anggota Koramil 16/Wanareja dan anggota Polsek Wanareja. Sedangkan untuk pengecekan kesehatan dan pengukuran suhu tubuh dilakukan tim medis dari UPT Puskesmas Wanareja 1.
Kepala UPT Terminal Dinas Perhubungan Cilacap, Masikhin Jafar mengatakan, kegiatan pemeriksaan pemudik dan penumpang bus yang lain dilakukan untuk menindaklanjuti perintah gubernur Jateng ,karena diprediksikan akan terjadi lonjakan pemudik yang masuk ke provinsi ini.
Kepala UPT Puskesmas Wanareja 1 dokter Teguh Wibowo menuturkan, semua penumpang bus dicek kesehatan dan suhu badannya. Meskpun pada saat dicek kondisi suhu badan para pemudik normal tapi mereka tetap harus mengisolasi diri di rumah masing-masing selama 14 hari.
“Jika ada yang merasakan gejala sakit demam, batuk-batuk dan sesak napas, maka para pemudik diimbau untuk segera memeriksakan dirinya ke puskesmas terdekat,” katanya.(ag-60)