BANYUMAS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas Banyumas, mengimbau masyarakat adat Banokeling untuk menerapkan perilaku hidup sehat selama prosesi tradisi Unggahan. Ritual tersebut rencananya tetap digelar secara terbatas di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang menjelang bulan Ramadan.
Kepala Seksi Nilai Tradisi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Mispan mengatakan, pihaknya melakukan peninjauan ke lokasi ritual tersebut Selasa (31/3). Setelah berkomunikasi dengan ketua adat, pihaknya mengimbau masyarakat tetap mengantisipasi penyebaran virus Korona.
“Menanggapi disposisi Bupati dan nota dinas Camat Jatilawang, masyarakat yang akan menggelar perlon Unggahan diminta untuk menerapkan perilaku hidup sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun,” katanya, Selasa (31/3).
Menuruti dia, tradisi tersebut biasanya melibatkan ribuan warga masyarakat atau anak putu dari Kroya, Srandil dan Desa Pekuncen sendiri. Namun, untuk tahun ini, jumlah peserta benar-benar dibatasi.
Selain itu, waktu pelaksanannya pun dipersingkat menjadi satu hari. Tidak seperti biasanya yang memakan waktu tiga hari.
“Jadi satu hari. Ritual memasak tetap ada dan sowan ke makam Banokeling juga ada. Setelah itu bubar,” ujarnya.
Selain itu, baik Kepala Desa, petugas Puskesmas maupun Forkompimcam juga diminta untuk mengawasi jalannya tradisi Unggahan. Hal ini untuk menghindari adanya kerumunan orang banyak.
“Intinya tahun depan dipersilakan. Kalau sekarang jangan sampai terlalu banyak mengumpulkan orang,” katanya. (K35-)