PURWOKERTO – Kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Banyumas, saat ini semakin melonjak. Bahkan, Bupati Banyumas, Achmad Husein menyebut, tempat tidur ruang isolasi pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit telah penuh hingga hari ini.
“Banyumas tempat tidur sampai dengan sekarang tidak ada, nol. Rumah sakit semuanya sudah penuh. Yang ada adalah (pasien) keluar-masuk keluar-masuk. (Pasien) yang masuk itu tergantung yang keluarnya,” kata Husein saat memberi sambutan dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banyumas, akademisi dan Pemkab Banyumas di Pendapa Sipanji Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (30/11).
Husein mengaku telah meminta para direktur rumah sakit di Banyumas untuk memindahkan pasien Covid-19 yang kondisinya membaik atau tidak berbahaya. Mereka akan diisolasi di tempat karantina yang telah disediakan pemkab.
(Baca Juga: RSUD Banyumas Isolasi Dua Pasien Punya Faktor Risiko Corona)
Menurutnya, Pemkab Banyumas menyediakan 450 ruang isolasi pada empat rumah karantina di kawasan wisata Baturraden, yaitu Balai Diklat, Wisma Wijayakusuma, Pondok Slamet, dan Hotel Rosenda.
“Kita ingin segera yang (gejala) ringan-ringan pindahin saja. Sehingga nanti yang antre di rumah sakit bisa masuk. Kemarin yang sudah berjalan dan tidak ada antrean di IGD (yaitu) RS Margono Soekarjo sudah, RSUD Banyumas dan RSUD Ajibarang sudah, RS Elisabeth belum,” kata Husein.
Meski demikian, Bupati mengaku mendapat laporan, pada Senin (30/11) antrean pasien Covid-19 kembali terjadi di RSUD Banyumas. Hal itu disebabkan karena jumlah pasien yang masuk lebih banyak ketimbang pasien yang keluar dari rumah sakit.
Dia mengatakan, pihaknya berupaya mengendalikan kondisi penyebaran virus Corona seperti melarang hajatan, menutup objek wisata, maupun mal apabila terbukti menjadi tempat penyebaran virus tersebut.
“Kondisi sampai tanggal 10 Desember semuanya prihatin. Hajatan, jangan dulu, pariwisata jangan dulu. Mungkin nanti mal-mal segala macam kalau terbukti (tempat penyebaran Covid-19) akan kita tutup. Setelah kami survei apakah kerumunan dapat dikendalikan atau tidak,” ucapnya. (ns-2)