PURWOKERTO – Pemkab Banyumas didorong bisa menfasilitasi kalangan penynadang disabilitas untuk mendapatkan peluang bekerja di berbagai perusahaan maupun instansi pemerintah.
“Mestinya setiap ada rekruitmen pekerjaan, dua persen dari jumlah yang dibutuhkan memberikan peluang bagi penyandang disabilitas yang memenuhi persyaratan. Kenyataannya, di sini belum seperti itu,”kata Saefudin, pengelola desa peduli penyandang disabilitas dari Desa Kasegeran Kecamatan Cilongok, Rabu (27/11).
Dia menyampaikan pendapat tersebut saat urun rembug dalam kegiatan workhop penanganan disabilitas yang diselenggarakan Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Desa, di RM The Garden bersama pemangku kepentingan. Kegiatan ini menghadirkan perwakilan penyandang disabilitas.
“Dalam forum itu, juga saya sampaikan agar pemkab bisa melakukan MoU dengan berbagai perusahaan. Atau membuat komitmen dengan investor yang mau berinvestasi di Banyumas. Ini untuk memberi kesempatan bekerja kepada penyandang disabilitas sampai dua persen. Pemkab harus hadir untuk memperjuangkan itu,” kata Kades Kasegeran ini.
Upaya tersebut perlu didorong, lanjut dia, karena ke depan Banyumas harus bisa menangani kemandirian penyuandang disabilitas. Baik tuna netra, tuna rungu wicara, tuna agrahita dan tuan daksa yang masih memiliki kemampuan pikir.
“Ini pemkab harus peduli, sehingga di sini penyandang disabilitas semuanya bisa mandiri. Terutama ada kemampuan kemandirian finansial karena bekerja. Sehingga tidak merepotkan keluarga, lingkungan dan diri sendiri,” ujarnya.
Untuk penanganan, terutama pendampingan, kata dia, mestinya di setiap desa atau kelurahan sudah terbentuk kader-kader peduli untuk mereka yang masuk kategori berkebutuhan khusus. Terutama paling banyak di kalangan anak-anak. Peran untuk pembentukan kader-kader pendamping disabilitas ini, kata dia, juga harus diinisiasi oleh pemkab maupun pemdes.
“Kalau ada kader, harapannya kondisi penyandang disabilitas ini terpantau dan ada data yang akurat, karena di setiap desa dan kelurahan pasti ada,” tandas dia.
Kepala Dinsospermades Pemkab Banyumas, Kartiman mengatakan, workshop tersebut digelar dalam rangka untuk mendapatkan masukan, sekaligus merumuskan formula penanganan penyandang disabilitas supaya terbangun kemandirian ke depan.
“Kemandirian yang harus kita dorong, fasilitasi dan tangani seperti penyiapan ketrampilan, penanganan pendidikanya dan kehidupan sosial supaya mereka bisa bersosialisasi seperti orang pada umumnya,” katanya. (G22-20)