BANYUMAS – Berawal dari keinginan untuk mendorong generasi muda agar memiliki ketertarikan terhadap kesenian ebeg atau kuda kepang, Kelompok Kesenian Ksatria Ngudi Laras mendirikan sanggar seni.
Keberadaan sanggar ini beralamat di Grumbul Bojong Desa Karangtalun Kidul RT 01 RW 03 Kecamatan Purwojati.
Kelompok yang di ketuai Sumarto Jakim ini beranggotakan sekitar 30 orang.
Humas Ksatria Ngudi Laras, Wahyu Adjie Riawan menjelaskan, kelompoknya menekuni kesenian ini dalam rangka melestarikan Budaya Jawa Banyumasan. Khususnya kuda kepang atau sering di sebut ebeg.
Selain itu, juga mewadahi minat generasi muda untuk ikut nguri-uri budaya dan melatih mereka untuk belajar berorganisasi.
Baca Juga : Lingkungan Baru, Siswa Baru Sebaiknya Coba Lakukan Tips Ini!
Untuk terus meningkatkan kemampuan anggota, pihaknya menggelar latihan bersama. Sedikitnya sepekan sekali dengan tim lengkap niaga dan penari setiap Jumat malam Sabtu.
“Kami merasa bersyukur anggota dengan senang hati bergabung di sanggar untuk menambah persaudaraan dan mengurangi hal-hal negatif. Selain itu menambah wawasan dalam berkarya,” jelasnya.
Latihan di gelar dalam rangka mencari tantangan dengan menampilkan sesuatu yang baru di setiap pementasan.
Wahyu bersyukur, saat ini setelah di bukanya kesempatan untuk tampil, kelompoknya sudah tampil sebanyak 6 kali setelah pandemi.
Menarik
Sementara untuk terus menarik penonton, pihaknya mengemas kesenian ebeg secara menarik dari segi kostum dan penyajian tarian.
Setiap pementasan maksimal jumlah penarinya 12, minimal 10 dengan kombinasi 8 putra 2 putri atau 8 putra 4 putri.
“Harapannya kesenian ebeg bisa di gemari dan di senangi anak-anak zaman sekarang,” tambahnya.
Meski terbilang baru, namun Sanggar Eveg Ksatria Ngudi Laras telah menunjukkan prestasi sebagai juara harapan 3 lomba ebeg kreasi tingkat Kabupaten Banyumas tahun 2021.
Mengingat berkesenian ebeg berarti ikut melestarikan budaya, Wahyu berharap adanya perhatian dari berbagai pihak khususnya pemerintah.
“Semoga para penggiat seni ebeg lebih di perhatikan karena bergerak melestarikan budaya Banyumas yang hampir kurang di minati,” terangnya.
Baca Juga : Resmikan Pasar Banyumas, Puan Tekankan Ini
Kemudian harus ada sosialisasi ke masyarakat supaya seniman dan seniwati pegiat ebeg lebih di hargai. Tidak di pandang sebelah mata.
Selain itu, ebeg juga harus menjadi lebih tertata dan kesejahteraan para pegiat seni harus setara dengan jasa mereka dalam melestarikan budaya ebeg.(*-7)
Sumber:Humas Pemkab Banyumas