BANYUMAS – Menyikapi berkembangnya penyebaran virus Korona di Indonesia, pengasuh sejumlah pondok pesantren mendorong santri dan wali santri tidak panik. Namun demikian langkah kewaspadaan dan pencegahan juga terus didorong.
Pengasuh Ponpes At Taujieh Al Islamy, Leler, Randegan, Kecamatan Kebasen, KH Zuhrul Anam Hisyam dalam penyampaianya kepada santri untuk tidak panik. Selain harus memahami sebab berkembangnya virus korona, santri juga harus paham siapa yang membuat virus korona.
“Maka tidak usah panik hanya karena sebab, tetapi juga jangan menafikan sebab. Perkuat daya tahan tubuh dan semakin dekatlah kepada pengendali virus yaitu Alloh SWT,” katanya dalam pengajian yang turut diunggah di media sosial.
Terkait hal itulah, Gus Anam mengajak para santri Andalusia untuk semakin memperbanyak doa. Selain itu untuk memperkuat daya tahan tubuh, para santri didorong untuk beristirahat dan makan-makanan yang bervitamin. Santri juga didorong untuk membiasakan cuci tangan berulang pakai sabun.
Dipantau
“Sementra sesuai dengan anjuran pengurus Rabithah Ma’hadiyah Islamiyah (lembaga pondok pesantren, red), setiap tamu juga dipantau suhu tubuhnya. Ini penting untuk menghindari penyebaran virus korona ini,” jelasnya.
Sementara itu di Pondok Pesantren Roudlotul Ilmi, Kranggan, Kecamatan Pekuncen, kegiatan ‘ngaji’ di pesantren hingga kemarin masih berjalan. Namun sesuai dengan anjuran dan edaran dari pemerintah dan lembaga pendidikan Maarif NU Banyumas, untuk madrasah tsanawiyah dan aliyah diliburkan selama 14 hari.
“Untuk kegiatan ‘ngaji’ di pondok pesantren masih berjalan. Sedangkan untuk kegiatan sekolah di MTs dan MA Ar Ridlo Pekuncen memang akan diliburkan sesuai dengan anjuran edaran dari pemerintah dan lembaga pendidikan Maarif,” jelas Pengasuh Ponpes Roudlotul Ilmi, Habib Bagir Al Habsyi.
Untuk menjaga dan menghindari pencegahan virus korona, pihak pesantren juga tetap mendorong para santri untuk semakin menjaga keberasihan diri dan lingkungan pesantren. Selain itu, para santri juga didorong untuk senantiasa menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit dan virus.
“Kita juga terus menjalin komunikasi dengan wali santri untuk kebaikan semua pihak. Intinya terus mengikuti perkembangan lebih lanjut tentang hal ini. Tidak perlu panik, namun tetap waspada mencegah berbagai penyakit dan virus termasuk korona ini,” jelasnya.
Pengasuh Ponpes Roudlotul Qur’an Sirau, Kemranjen, Gus Muhammad Anis Afiqi melalui pengurus pondok pesantren Gus Ahmad Najih menyatakan terus memantau perkembangan langkah dan kebijakan pemerintah terhadap situsi penyebaran virus korona. Pihaknya mengikuti kebijakan yang diterbitkan pemerintah dan lembaga pendidikan Maarif yang menyatakan para siswa untuk belajar di rumah masing-masing.
“Kami juga minta kepada siswa santri dan parawali untuk tidak panik. Tetap bersama berikhtiar berdoa agar dijauhkan dari berbagai marabahaya, wabah penyakit. Apalagi di sini ada sekitar 700 santri dari berbagai daerah
termasuk luar Jawa,” katanya.(K37-20)