Direktur Manufacturing PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Soni Asrul Sani dan Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, menandatangani nota kesepahaman bersama pemanfaatan RDF, disaksikan oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (paling kiri), Ony Suprihartono dan jajaran Pemkab Kebumen.
KEBUMEN – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk yang merupakan anak usaha SIG, bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen menyepakati kerja sama pengelolaan sampah perkotaan dan pemanfaatan bahan bakar alternatif dari hasil pengelolaan sampah perkotaan menjadi refuse-derived fuel (RDF). Penandatanganan MoU dilakukan oleh Lilis Nuryani, Bupati Kebumen dengan Soni Asrul Sani, Direktur Manufacturing yang didampingi oleh Ony Suprihartono, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Solusi Bangun Indonesia Tbk pada hari Kamis, 10 April 2025.
MoU yang berlaku selama lima tahun ini memayungi kerja sama pemanfaatan RDF dari hasil pemilahan dan pengolahan sampah dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang sudah berjalan, juga untuk rencana pembangunan fasilitas pengolahan sampah di sekitar lokasi TPA Kaligending dan TPA Kali Semali di Kabupaten Kebumen.
Bupati Kebumen, Lilis Nuryani menyampaikan bahwa kerja sama dengan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk ini merupakan langkah dari Pemkab Kebumen sebagai bagian dari rencana strategis pengelolaan sampah domestik di wilayah Kebumen. Pemkab Kebumen telah menyusun langkah-langkah pengelolaan dan penanganan sampah sebagai salah satu prioritas utama yang dilakukan mulai dari hulu hingga hilir.
“Upaya pengelolaan sampah di Kabupaten Kebumen dimulai dari gerakan pilah sampah di tingkat rumah tangga, kantor, rumah sakit, hotel maupun restoran. Gerakan ini cukup efektif karena mampu menekan volume sampah yang dibuang ke TPA,” kata Lilis.
Ia menambahkan, Kabupaten Kebumen juga telah membentuk kelompok mandiri untuk mengolah sampah di tingkat Kecamatan hingga tingkat kelurahan dan mengoptimalkan peran TPS3R dan TPST dalam pengelolaan sampah.
Soni Asrul Sani mengatakan, bahwa RDF hasil pengolahan TPST nantinya akan memenuhi sebagian kebutuhan bahan bakar alternatif untuk substitusi batubara di Pabrik Cilacap. Selain Pemkab Kebumen, Solusi Bangun Indonesia Pabrik Cilacap telah menerima RDF dari berbagai wilayah di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
“Untuk Kebumen, kami berharap dalam waktu dekat bisa mengirimkan RDF sebanyak 5 – 8 ton per hari. Selanjutnya, apabila pengolahan sampah terpadu di lokasi TPA sudah terbangun dan berjalan, maka kami harapkan volume pengiriman dapat meningkat hingga 20 – 40 ton per hari,” ujar Soni Asrul Sani.
Lebih lanjut, Soni Asrul Sani menjelaskan bagaimana pembangunan berkelanjutan telah menjadi prinsip dasar yang dijalankan oleh Perusahan dalam operasi dan proses bisnisnya. Menurutnya, Solusi Bangun Indonesia telah _on track_ dalam menjalankan inisiatif-inisiatif penurunan emisi karbon, termasuk dari pemanfaatan RDF sebagai bahan bakar alternatif dalam proses produksi semen.
Sehingga, produk semen yang ditawarkan kepada masyarakat pun memiliki emisi karbon yang lebih rendah 32% dibandingkan semen konvensional. Selain itu, semen dengan merek Dynamix yang diproduksi oleh Solusi Bangun Indonesia ini juga mengandung nilai TKDN hingga 96,95% dan telah memiliki tersertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia.
“Untuk memastikan kualitas, tentunya ada kriteria RDF yang bisa diterima di pabrik, yaitu nilai kalori RDF harus mencapai di atas 3.000 kilokalori per kilogram. Kadar air juga tidak lebih dari 25 persen. Selain membantu menurunkan emisi karbon dari industri semen, kami berharap inisiatif bersama ini juga dapat membantu pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat, khususnya dalam hal ini di Kebumen,” tutur Soni Asrul Sani.