BANYUMAS-Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyumas meminta jam’iyah dan jama’ah NU di Banyumas untuk terus menggiatkan gerakan koin NU untuk kemaslahatan umat.
Ketua Tanfidzyah PCNU Banyumas, KH Sabar Munanto menegaskan hal itu dalam kegiatan Nyadran dan Tahlil Massal, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pekuncen di Gedung Serbaguna MWCNU Pekuncen, Minggu (4/4).
“Uang dari koin itu untuk yang utama itu untuk jangan sampai ada orang yang tidak bisa makan, jangan sampai ada orang melarat tidak bisa berobat. Nanti baru setelah itu jangan sampai ada pengajian, yang mengajar tidak punya uang sama sekali sehingga pengajiannya berhenti,” katanya.
Terkait hal itulah ia menekan kembali agar warga NU menggiatkan terus menerus gerakan sosial koin NU hingga tingkat ranting. Ia mendorong setiap warga NU untuk bisa berkontribusi untuk membantu sesama dengan gerakan sodakoh berjamaah tersebut.
“Pastikan Ketua MWC dan Ranting NU, jamaahnya sudah punya kaleng untuk koin NU ini,” jelasnya.
(Baca Juga : https://suarabanyumas.com/pcnu-banyumas-dorong-kesadaran-bersama-tangani-covid-19/
Ketua Tanfidzyah MWCNU Pekuncen, H Abdul Malik mengatakan saat ini MWCNU Pekuncen terus mendorong berbagai kegiatan untuk penguatan ekonomi sekaligus ideologi umat. Menurutnya ekonomi dan ideologi dalam hal ini saling terkait.
“Untuk itulah kita mendorong dengan berbagai terobosan untuk penguatan kedua hal ini. Karena dari penguatan ekonomi dan ideologi faham Aswaja An Nahdliyah, faham radikalisme hingga terorisme bisa tercegah,” jelasnya.
Tangani Covid-19 Bersama
Sebelumnya di akhir Desember 2020, PCNU Banyumas mendorong masyarakat untuk bersama-sama tangani Covid-19. Pasalnya pandemi Covid-19 adalah masalah bersama dan diharapkan tidak jadi fitnah.
Ketua PCNU Banyumas, Sabar Munanto mengatakan menyatakan prihatin dengan tingginya kasus positif dan kematian akibat penyebaran Covid-19 akhir-akhir ini. Termasuk di Kabupaten Banyumas. Untuk mengatasi kondisi ini perlu kesadaran bahwa Covid-19 adalah masalah bersama. Sehingga semua pihak harus saling bekerjasama dan menghindari sikap saling fitnah.
“Dalam kondisi kasus tinggi dan meningkat, maka semua menjadi garda depan. Sudah jadi masalah bersama dan harus ditangani bersama,” katanya, Jumat (11/12).
Menurutnya, jika bicara covid-19, sebelumnya lebih terfokus pada kinerja satgas, tenaga medis atau kepala daerah. Padahal, sejak adanya pandemi, program pemerintah pusat, provinsi dan daerah sudah banyak membekali masyarakat.
“Sosialisasi soal Covid, bagaimana penularannya, pencegahannya, isolasi mandiri semua sudah. Secara ekonomi, bansos juga sudah digelontorkan. Ada program jogo tonggo, jogo santri, jiwong jiga. Maka, sekarang saatnya, semua masyarakat aktif dan terlibat,” kata Sabar.(san-3)