PURBALINGGA – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi geram saat mendapati sejumlah pekerjaan proyek yang progresnya lambat. Bahkan ada yang berpotensi putus kontrak.
“Ada yang progresnya bagus. Tapi ada juga yang lambat. Ada yang potensi putus kontrak, semoga jangan sampai,” katanya saat monitoring terhadap sejumlah proyek, Kamis (24/10) sore.
Proyek pemeliharaan berkala jalan Karangaren-Purwodadi Kecamatan Kutasari menjadi sorotan. Pembuatan drainase dan peningkatan jalan itu, pengerjaan masih jauh dari yang diharapkan. Bahkan kondisi di lokasi juga sangat berantakan. Proyek senilai Rp 2,5 miliar itu dikerjakan CV Cipta Usaha.
“Tidak hanya membuat drainase dan talud tapi juga peningkatan jalan, ternyata tersisa 36 hari lagi. Khawatirnya tidak rampung,” kata Tiwi.
Perhatian juga diberikan terhadap pembangunan sentra industri kecil menengah (IKM) di Jalan Kopral Tanwir yang digarap PT Kharisma Cipta Tunggal. Hal itu mengingat proyek tersebut menggunakan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 12,57 miliar.
Menuju akhir Desember tersisa dua bulan. Dia meminta rekanan untuk melakukan percepatan. Entah itu dilembur atau tambah tenaga.
“Pokoknya proyek DAK harus selesai, jangan sampai putus kontrak. Kalau tidak selesai, jadi beban APBD,” tegasnya. (H82-60)