PURBALINGGA – Selama bulan Ramadan, siswa kelas 9 SMP 3 Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga diberi bekal ilmu agama lebih mendalam. Mereka nyantri di pondok pesantren yang lokasinya dekat dengan sekolah.
Kepala SMP 3 Karangmoncol, Lelly Faizatillah, Selasa (28/3/2023) mengatakan, ada 22 siswa yang nyantri di Pondok Pesantren Darul Ulum Lil Banat. Masing-masing laki-laki 10 dan perempuan 12 anak.
(Baca Juga: Ini Sederet Prestasi AKP Agnis, Kasatlantas Polres Malang yang Viral Jadi Korban Farming Gaya Hedon)
“Tujuannya nyantri adalah mewujudkan profil pelajar Pancasila sesuai dengan visi dan misi SMP 3 Karangmoncol, Mungkin ini baru pertama kali ada di Purbalingga. Kami kerja sama dengan aset masyarakat untuk bersama-sama mendidik siswa,” katanya.
Para siswa tersebut akan mendapatkan pendidikan ala pesantren selama seminggu mulai Senin, 27 Maret 2023. Kendati demikian, mereka tetap tidak meninggalkan pelajaran formal di sekolah. Artinya, saat pagi mereka tetap berangkat sekolah seperti biasa, namun pulangnya ke pondok.
Karakter
Dengan program tersebut, pihaknya berharap siswa memiliki pengalaman sebagai santri, belajar tanggung jawab, disiplin, peduli dan bertambah religius sesuai dengan harapan sekolah dan orang tua siswa. Apa lagi program ini dilaksanakan saat bulan Ramadan sehingga akan mendapatkan berkah dari Allah SWT.
“Setelah mereka keluar, mereka punya bekal tambahan ketika melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Jadi saat di lingkungan SLTA mereka sudah memiliki karakter yang kuat,” katanya.
(Baca Juga: DPRD Purbalingga: CSR Diharapkan Ikut Menyejahterakan Warga)
Pengasuh Ponpes Darul Ulum Lil Banat, Gus Munas Afifi mengatakan, menyambut baik kegiatan tersebut. Tujuan pertama nyantri adalah perbaiki niat, bila nyantri jika niatnya baik maka hasilnya akan baik.
“Ini sangat positif yang dilakukan pihak sekolah, masyarakat sangat mendukung, semoga tahun depan tidak hanya kelas 9 saja, tapi yang lain juga,” katanya.
Ketua Komite Sekolah SMP 3 Karangmoncol, Sugeng Aman Widodo sangat mendukung kegiatan tersebut. Bahkan dia berharap, para siswa diperbolehkan untuk nyantri lebih dari satu minggu sehingga bekal mereka lebih baik. (ri-4)