CILACAP – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap memastikan bahwa stok air untuk membantu warga terdampak kekeringan di wilayah masih memadahi. Sekalipun, wilayah terdampak bencana itu telah meluas.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto mengatakan, ketersediaan stok air bantuan karena ada tambahan anggaran pada APBD Perubahan Kabupaten Cilacap tahun ini. Sudah begitu, sejumlah badan usaha hingga pihak swasta juga turut membantu.
“Di APBD Perubahan, ada tambahan anggaran. Kemudian dari BUMN/BUMD, sejumlah perusahaan, sampai pihak swasta lainnya juga ikut membantu,” kata Tri Komara Sidhy Wijayanto, dikonfirmasi Selasa (15/10).
Karena itu, penyaluran bantuan air untuk warga terdampak kekeringan masih dan akan terus dilakukan ke depannya. “Hingga saat ini, sejumlah wilayah terdampak kekeringan masih membutuhkan bantuan, dan kami juga terus menyalurkannya,” kata dia.
Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, masih ada warga terdampak kekeringan yang tetap butuh bantuan air hingga awal musim hujan.
Sementara itu, merujuk data BPBD Cilacap, bencana kekeringan hingga saat ini sudah melanda 88 desa. Kesemua desa terdampak itu tersebar di 19 kecamatan.
Jumlah desa terdampak itu dipastikan lebih banyak ketika dibandingkan dengan tahun lalu. Saat itu, dampak kekeringan di Cilacap terjadi di 48 desa yang tersebar di 17 kecamatan.
Lebih luasnya wilayah terdampak kekeringan membuat kebutuhan air bantuan membengkak. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Heru Kurniawan menghitung, penyaluran air bantuan sudah sebanyak 795 tangki.
“Total air bantuan itu disalurkan untuk 39.321 keluarga dengan jumlah 89.128 jiwa,” kata Heru Kurniawan, dikonfirmasi secara terpisah.
Catatan BPBD sebagai pembanding, penyaluran bantuan air untuk warga terdampak kekeringan tahun lalu 512 tangki.
Lebih lanjut Heru menyampaikan, penyaluran bantuan itu juga tidak terlepas dari peran sejumlah pihak yang ikut membantu. Mereka tergugah untuk berbagi, supaya beban kesulitan air warga terdampak bisa teratasi, atau setidaknya terkurangi.
“Wilayah terdampak kekeringan memang terbilang lebih banyak. Namun dengan penambahan alokasi air bantuan dari APBD Perubahan Kabupaten Cilacap, bantuan dari SKPD/OPD hingga pihak swasta itu sangat menunjang ketersediaan stok. Sehingga untuk stok masih mencukupi sampai datang musim penghujan,” kata dia. (tg-20)