Tarekat Mason Bebas atau Freemasonry adalah sebuah organisasi persaudaraan yang berakar dari gerakan pengrajin batu di Eropa pada abad pertengahan. Tarekat ini memiliki berbagai tujuan, seperti mempromosikan nilai-nilai moral, sosial, dan intelektual, serta mengembangkan persahabatan dan toleransi antara anggotanya. Tarekat ini juga dikenal dengan simbol-simbol, ritual, dan rahasia-rahasia yang hanya diketahui oleh para anggota.
Sejarah Tarekat Mason Bebas di Indonesia dimulai sejak zaman kolonial Belanda, ketika loji Mason pertama didirikan di Batavia pada tahun 1762 dengan nama La Choisie. Loji ini didirikan oleh Radermacher Jr, seorang pejabat VOC yang juga anggota Mason. Sejak itu, Tarekat Mason Bebas berkembang pesat di Indonesia, terutama di kalangan komunitas Eropa, dan mendirikan banyak loji di berbagai kota, seperti Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, Makassar, dan lainnya.
Tarekat Mason Bebas di Indonesia juga berusaha untuk memperbaiki kedudukan dan kesejahteraan orang pribumi, serta mendukung pergerakan nasionalisme dan kemerdekaan. Namun, keanggotaan orang Indonesia dalam Tarekat Mason Bebas masih minoritas, dan didominasi oleh orang Belanda.
Pada masa pendudukan Jepang, semua loji Mason di Indonesia ditutup, dan banyak anggota Mason yang ditahan atau diinternir. Setelah kemerdekaan Indonesia, Tarekat Mason Bebas mencoba untuk bangkit kembali, dan mendirikan loji-loji independen yang berada di bawah Grand Orient yang independen. Pada tahun 1950, beberapa anggota Mason Indonesia mendapat audiensi dengan Presiden Soekarno, dan menjelaskan tentang tujuan dan kegiatan Tarekat Mason Bebas. Namun, pada tahun 1962, Presiden Soekarno melarang kegiatan Tarekat Mason Bebas di Indonesia, dengan alasan bahwa organisasi ini bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
Sejak itu, Tarekat Mason Bebas di Indonesia mengalami kemunduran, dan tidak banyak diketahui oleh masyarakat umum. Namun, pada November tahun 2023, sebuah pameran berjudul Jejak Memori: Hikayat Tarekat Mason Bebas di Indonesia digelar di Museum Taman Prasasti, Jakarta Pusat, untuk mengungkap sejarah dan peran Tarekat Mason Bebas di Indonesia. Pameran ini menampilkan berbagai artefak, dokumen, foto, dan video yang berkaitan dengan Tarekat Mason Bebas, serta memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk melihat sejumlah makam anggota Mason yang berada di kawasan museum.