PURBALINGGA – Seluruh elemen masyarakat diminta untuk mewaspadai sikap intoleransi yang sering dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu. Pasalnya, sikap intoleran berpotensi memecah-belah kerukunan dan persatuan di masyarakat.
Masyarakat diajak untuk terus memperkuat jati diri aslinya sebagai bangsa yang besar, yang memiliki watak toleran, saling menghargai, senang bekerjasama dan gotong-royong.
Jangan sampai porak-poranda akibat perilaku sebagian kecil anggota masyarakat yang terpengaruh paham keagamaan baru yang senang menyalah-nyalahkan, bahkan mengkafirkan orang lain. Bahkan ada yang ingin mengganti ideologi bangsa.
(Baca Juga : Taufiq R Abdullah : Alhamdulillah Banyak yang Peduli Pancasila)
Hal itu disampaikan anggota MPR RI Taufiq R Abdullah saat Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Purbalingga baru-baru ini. Sosialisasi diikuti oleh sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda.
“Sikap intoleransi ini harus diantisipasi dan dicegah agar tidak menyebar dan menimbulkan perpecahan bangsa,” kata politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Empat Pilar
Dia mengingatkan kembali akan perjuangan para pendiri bangsa yang telah berupaya untuk menyatukan berbagai suku, bangsa, golongan dan agama di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila.
Belum lagi munculnya paham radikalisme dari luar yang menyasar kepada kaum muda di Indonesia. Tentunya hal ini harus dicegah sedini mungkin. Paham radikalisme tersebut merupakan akar dari terorisme yang terjadi di negara kita.
“Pencegahan harus dilakukan sedini mungkin. Para generasi muda harus ditanamkan Pendidikan kewarganegaraan yakni empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila UUD 1945 NKRI dan bhinneka tunggal Ika,” kata anggota DPR RI dari tampil VII Jawa Tengah yang meliputi Purbalingga Banjarnegara dan Kebumen ini.
(Baca Juga : Taufiq R Abdullah: Demokrasi Jangan Sampai Ternodai)
Pemuda sebagai generasi penerus bangsa perlu didorong untuk mengimplementaskan nilai-nilai luhur seperti toleransi antarumat beragama, gotong-royong dan kebebasan yang bertanggung jawab. Hal ini agar mencegah potensi berkembangnya radikalisme.
Penanaman nilai-nilai ideologi Pancasila menjadi keharusan, karena sejatinya inilah wujud jati diri bangsa Indonesia yang terpatri dalam jiwa nasionalisme. Karena Pancasila adalah ideologi final bangsa Indonesia.
Para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda yang hadir pada kesempatan itu diminta untuk memberikan pemahaman empat pilar kebangsaan tersebut kepada pemuda dan warga yang berada di lingkungan sekitar. (ri-4)