PURWOKERTO – Kewajiban memakai masker jika keluar rumah di Kabupaten Banyumas dinilai masih belum maksimal memberikan efek jera. Pada beberapa kesempatan razia, masih ditemukan ada warga yang tidak memakai masker untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Atas kondisi tersebut, Pemkab Banyumas kini menambah cara untuk menertibkan warganya yang masih melanggar. Cara yang tengah dijalankan dua hari ini, yakni membentuk tim pemburu motoris untuk mengejar warga keluar rumah, terutama di tempat-tempat keramaian dan jalan raya, tiidak memakai masker.
“Berbagai cara sudah kita lakukan, mulai melalui KTP ditahan dan membuat surat pernyataan, push up hingga sidang pengadilan, namun masih saja ditemukan warga yang bandel dan ngeyel tidak menggunakan masker,”kata Bupati Achmad Husein, Sabtu (30/5).
Untuk menertibkan itu, dia mengaku terus menerus memimpin razia masker diberbagai tempat. Hampir setiap hari baik pagi maupun sore, Bupati terus menghimbau warganya untuk menggunakan masker.
“Tertib pakai masker menjadi sesuatu yang vital, yang tidak boleh ditinggalkan. Ini untuk memutus mata rantai virus Covid-19,” katanya.
Tim terpadu pemburu warga tak bermasker, kata dia, dibawah kendali Dinas Perhubungan. Jika ditemukan pengendara kendaraan bermotor yang kabur karena tidak menggunakan masker, tim motoris langsung mengejar. Hal tersebut untuk memberi efek jera kepada mereka.
“Yang kita hadapi ini, bukannya mereka tidak tahu protokol kesehatan, tapi karena mereka cenderung ndableg dan ngeyel. Dibeberapa tempat masih ditemukan sekitar sepuluh persen,” ujar Husein.
Disetiap kesempatan Bupati menegur langsung warga Banyumas yang tidak menggunakan masker. Meski dirinya bersama tim gugus tugas Covid-19 secara terus melakukan sosialisasi dan razia masker, namun masih saja ditemukan banyak pelanggaran.
Dia minta agar semua bergotong royong untuk saling mengingatkan, agar semua patuh atas protokol yang ada, agar semua bisa segera berlalu. (G22-2)