PURWOKERTO – Api yang membakar hutan di lereng Gunung Slamet berhasil dilokalisasi oleh tim gabungan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Namun demikian, tim penanganan karhutla sejauh ini masih disiagakan.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Ariono Poerwanto mengatakan, tim sejauh ini masih terus disiagakan di posko penanganan kebakaran hutan. Tim tetap disiagakan guna mengantisipasi kemungkinan api kembali berkobar.
“Kebakaran sudah bisa dilokalisasi, namun tim memang tetap disiagakan, karena dikhawatirkan bara api bisa kembali membesar dan menimbulkan kebakaran lagi,” jelasnya ditemui seusai pelaksanaan Shalat Istisqa di Alun-Alun Purwokerto, Selasa (24/9).
Menyusul
Ia mengatakan, tim bahkan masih ada yang berada di sekitar lokasi karhutla lereng Gunung Slamet. Mereka disiagakan, guna mengantisipasi api kembali berkobar, mengingat kebakaran masih berpotensi terjadi kembali.
Menurutnya, jumlah tim yang disiagakan mencapai puluhan orang. Tim terdiri atas rombongan yang sejak sebelumnya telah berada di posko atas sebanyak 16 orang, kemudian disusul tim berjumlah 19 orang, dan terakhir ada yang kembali menyusul sebanyak 10 orang.
Diberitakan sebelumnya, sampai Kamis (19/9) kebakaran hutan Gunung Slamet telah mencapai wilayah administratif Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyumas, Sunarno, dalam laporan tertulis yang diterima suarabanyumas.com menyebutkan lokasi tepat titik asap berada di Petak 58D-10, Hutan Lindung vegetasi Rimba Alam, koordinat 7°09’22,38” LS dan 109°11’09,86” BT. Api bahkan sempat merembet ke hutan di sekitar wilayah Kalipagu Banyumas.
(Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Slamet Merembet Sampai Kalipagu)
Tim dari berbagai unsur yang dipimpin BPBD Banyumas, telah dibentuk guna menangani kebakaran tersebut. Posko Tim di rencanakan di tempatkan pada Pos Pamunduran jalur masuk PT SAE.
Adapun tim tersebut, telah diberangkatkan kemarin, setelah sebelumnya mengikuti apel. Personel yang diberangkatkan berasal dari BPBD 6 Orang, tim gabungan dari Perhutani LMDH Gempita dan Radenpala 30 orang, TNI 20 orang, POLRI 20 orang, Dinkes 4 orang, PMI 3 orang, KSB Sumbang 6 orang, RAPI 5 orang, Dhompet Dhuafa 2 orang, Faktapala 2 orang, BAGANA 3 orang, Purwokerto Undercover 5 orang, Univ NU 1 orang serta MDMC 2 orang. (K17-20)