BANYUMAS-Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto memberikan pendampingan untuk pencegahan penyebaran Covid-19, di Desa Sumbang Kecamatan Sumbang.
Tahapan pendampingan yang dilakukan, di antaranya melalukan sosialisasi untuk warga binaan di kelompok Kampung KB Harmonis desa setempat.
Tim pengabdian yang terlibat, yakni Dr Dyah Retna Puspita MHum, dosen Jurusan Administrasi Publik FISIP selaku ketua tim, anggota Drs Pwartha Dharma MSi, dosen Jurusan Administrasi Publik FISIP dan Dr Riris A MHum, dosen Fakultas Hukum.
Dyah Ratna Puspita menjelaskan, setelah diberikan pemahaman oleh tim, mereka seilanjutnya diminta ikut menyebarluaskan ke anggota keluarga dan warga masyarakat di desa tersebut.
Media penyebaran informasinya, di antaranya melalui pemasangan poster di tempat-tempat strategis di lingkungan warga. Mereka juga diberi tambahan materi, disebarluaskan melalui pesan berantai di media sosial yang dibentuk.
“Untuk bisa melihat keberhasilan programn ini, kami juga adakan lomba penyuluhan pencegahan Covid-19 melalui video berdurasi maksimal lima menit,” terangnya, Senin (26/10).
Saat sosialisasi, 18 Agustus lalu, pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan cukup ketat yakni menggunakan masker, diminta mencuci tangan dengan sabun di wastafel, suhu badan di cek, dan duduk dibuat berjarak. Jendela dan pintu aula juga dibuka untuk mendapatkan sirkulasi udara yang bagus.
(Baca Juga : Banyumas Diusulkan Jadi Tiga Daerah Otonom )
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan sosialisasinya, dilakukan melalui teknik pre-test dan post-test tentang pengetahuan maupun sikap seputar pencegahan covid-19.
“Hasil pre-test menunjukkan hampir semua peserta memiliki tingkat pengetahuan yang termasuk katerogi sedang dan hanya satu orang yang termasuk tinggi. Setelah sosialisasi, hasil post-test menunjukkan penurunan persentase kategori sedang dari 96 persen menjadi 52 persen. Untuk kategori tinggi meningkat 4 persen menjadi 48 persen. Artinya pelaksanaan kegiatan ini cukup berhasil,” katanya.
Untuk lomba video pendek, jelas dia, tiga peserta menggunakan skenario mono-dialog, sedangkan empat lainnya mengemaskan dalam bentuk cerita yang melibatkan beberapa orang. Penyerahan hadiah pemenang dilakukan 8 September lalu.
“Video pemenang kemudian disebarluaskan ke grup PKK desa tersebut dan face book kades. Salah satu video pemenang juga telah diunggah di Youtube dengan link https://youtu.be/bE88Q8YD_9g. Hingga 17 Oktober lalu telah ditonton sebanyak 229 orang,” kata dia.
Untuk hasil evaluasi keseluruhan, lanjut dia, dilakukan melalui kuisoner. Hasilnya mereka menyatakan telah menularkan informasinya kepada anggota keluarga. Menurutnya, warga desa tersebut sejauh ini tidak ada yang terkonfirmasi positif terkena virus korona. Kendati demikian, pencegahan tetap harus dilakukan mengingat saat ini banyak orang yang tidak bergejala (OTG). Untuk itu, mendorong masyarakat untuk berperilaku baru dengan mematuhi protocol kesehatan. (aw-3)