PURWOKERTO – Truk pengangkut sampah yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Kabupaten Banyumas sangat terbatas. Padahal, produksi sampah dari masyarakat terus meningkat.
“Saat ini kami hanya memiliki 10 unit truk untuk angkutan sampah. Ini tidak cukup untuk melayani pengakutan sampah. Misalnya rata-rata sampah dari satu kelurahan di wilayah kota sehari bisa satu truk sendiri. Padahal, di wilayah kota, ada 26 kelurahan. Ini belum termasuk wilayah pinggiran,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas, Suyanto, Senin (25/11).
Pihaknya pernah mengajukan penambahan tiga truk melalui APBD 2019. Namun belum bisa direalisasikan, karena keterbatasan anggaran. Kemudian mengajukan permohonan bantuan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementrian PUPR.
“Tahun 2020, dari Kementerian LH sudah disetujui dibantu tiga unit, dan dari Kementrian PUPR dapat bantuan tujuh unit. Jadi tahun 2020, ada tambahan 10 truk lagi,” terangnya.
Terkait pengangkutan sampah selama ini, kata dia, hanya di beberapa lokasi yang perlu dievaluasi. Di antaranya di Tempat Daur Ulang (DPU) Arcawinangun Kecamatan Purwokerto Timur yang beberapa hari lalu sampah hasil iuran masyarakat menumpuk di lokasi TDU itu.
“Kita kerahkan empat unit truk dari DLH, kemudian bantuan truk dari Pak Lulin dan Bu Andreas (dua anggota Fraksi PDI-P), ada lima unit. Dari DPU juga membantu satu alat berat kecil. Targetnya selesai hari ini (kemarin), karena tinggal sekitar 15 truk lagi,” jelasnya.
Suyanto menjelaskan, baik TDU atau TPST yang bermitra dengan hanggar di lokasi tersebut harus melakukan pemilahan sampah dulu, dengan melibatkan tenaga pemilah. Tujuannya, supaya sampah hasil pemilahan yang dibawa ke hanggar tidak banyak.
Kemudian jika ada sisa residu, pihak pengelola TDU atau TPST yang diwadahi melalui KSM bertanggung jawab untuk pembuangan, karena dari masyarakat sudah ditarik iuran. Peran DLH sifatnya hanya membantu.
“Sistem ini sebagian besar sudah berjalan baik di TPST dan TDU wilayah kota. Hanya beberapa yang masih perlu dibenahi manajemennya,” ujar dia.
Secara terpisah, anggota Fraksi PDI-P DPRD Banyumas Lulin Wisnu Prajoko mengatakan, penumpukan sampah di Arvawinangun bisa diatasi, namun ini belum menjawab masalah utamanya. Karena hal seperti ini bisa terulang kembali.
Masalah utamanya yang harus dibenahi adalah tata kelola pesampahan yang
melibatkan operator (pemungut sampah), warga yang memberikan iuran, dan pihak TPST atau TDU yang mengelola smapah sementara.
“Hari ini (kemarin) bisa kita selesaikan, karena dikerahkan bantuan truk dari DLH dan gotong royong saya dengan Bu Andreas, tapi apa ini bisa menjamin ke depan tidak terulang lagi. Ini yang harus diselesaikan pihak pengelola
(KSM TDU Arca),” katanya.
Lurah Arcawinangun Ambardi mengatakan, setelah penumpukan sampah ini bisa tertangani, pihaknya bersama KSM akan segera melakukan pembenahan, supaya kejadian tersebut tidak terulang kembali.
“Setelah ini terangkut, kita sikapi untuk yang terbaik ke depan. Kita dari kelurahan sudah sinergi menyengkuyung secara maksimal, harapannya ada hasil yang terbaik,” katanya secara terpisah. (G22-37)