PURWOKERTO – Setelah dilakukan rapid test, tujuh jamaah dari sekitar 60 orang yang masuk rombongan jamaah tabligh akbar ke Gowa Sulwesi Selatan asal Kabupaten Banyumas, dinyatakan positif reaktif Covid-19.
Mereka kini sudah diisolasi di sejumlah rumah sakit untuk menjalani pengananan protokol kesehatan Covid-19. Namun dari tujuh orang itu, kemudian menularkan ke warga lain dan hasil rapid test massal, ditemukan puluhan lagi yang reaktif positif virus pandemi ini.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, kali pertama ditemukan pasien positif reaktif Covid-19 dari rombongan Gowa hanya dua orang. Yakni warga Kelurahan Kober Kecamatan Purwokerto Barat dan Desa Patikraja Kecamatan Patikraja.
Namun sampai Sabtu (18/4), lanjut Husein, dari rombongan itu ada tambahan lima orang lagi dari wilayah berbeda. Yakni Desa Kasegaran Kecamatan Cilongok ada dua orang (satu rumah), Kelurahan Grendeng Kecamatan Purwokerto Utara (1), Desa Kalisube Kecamatan Banyumas (1) dan Desa Karangtalon Kecamatan Purwojati (1).
“Secara umum kondisi mereka baik-baik saja, dan semua yang masuk rombongan Gowa sudah selesai dilakukan rapid test dan sudah kita kendalikan,” kata juru bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyumas, Minggu (19/4). Husein menjelaskan, dari tujuh jamaah itu kemudian menularkan ke keluarga terdekat, teman dekat maupun warga lain.
“Untuk PDP positif Covid-19 di Kelurahan Kober, semula yang terkena hanya satu orang. Kemudian menular menjadi 10 orang. Semua sudah dilakukan evakuasi dan ditangani di rumah sakit untuk isolasi kesehatan. Yang kita rapid test ada 40-an orang, diluar yang 10 positif, hasilnya negatif, namun masih masuk dalam pemantauan lanjut,” kata dia, Minggu (19/4).
PDP Positif
Sedangkan jamaah yang merupakan PDP positif di Desa Patikraja, katanya, dari satu yang positif sudah dievakuasi dan 17 orang lain yang pernah kontak, sudah dilakukan rapid test. Hasilny terdapat 16 orang positif yang semuanya sudah diamankan.
“Untuk mendapatkan 16 orang yang positif ini tidak muah, karena kita harus melakukan rapid test 192 orang dari saudara dan orang terdekatnya,” terangnya.
Husein menjelaskan, rombongan tersebut datang kembali dari Gowa sampai Banyumas tanggal 14-15 Maret lalu. Begitu mereka datang, sebenarnya mereka sudah menjalani cek kesehatan. Yakni di cek temperatur suhu tubuhnya, kondisi umum seoerti batuk, pilek, deman dan sesak napas.
“Awalnya mereka tidak menunjukkan gejala yang dominan. Sehingga grup itu (rombongan Gowa) kita masukan dalam ODP. Sampai tanggal 31 Maret sudah kita anggap selesai, karena tidak ada gejala apa-apa. Baru tanggal 8 April, satu orang yang di Kober, disusul Patikraja menunjukkan gejala positif Covid-19,” terang dia.
Pihaknya menepis anggapan bahwa tidak ada penanganan yang serius sebelumnya. Alasannya, dari rombongan itu baru muncul gejala positif Covid-19, tanggal 8 April lalu. Setelah itu dilakukan pelacakan, rapid test massal dan pengendalian wilayah secara cepat oleh tim gugus tugas.
“Kita sekarang tinggal menunggu informasi dari sisa-sisa yang pergi sendiri tidak bersama rombongan. Setiap ada perkembangan langsung kita tindaklanjuti, sehingga masyarakat tak perlu terlalu panik,” katanya berharap.
Bupati juga menjelaskan, pandemi Covid-19 yang juga menimpa Kabupaten Banyumas sampai saat ini ada 10 klaster yang sementara ini tertangani dan dalam pengendalian. Yakni klaster Kelurahan Purwokerto Lor Kecamatan Purwokerto Timur, Desa Kracak Kecamatan Ajibarang, Desa Kemiri Kecamatan Sumpiuh, Desa Bantuanten Kecamatan Cilongok.
Kemudian Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan, Kelurahan Sumampir Kecamatan Purwokerto Utara, Kelurahan Arcawinangun Kecamatan Purwokerto Timur dan Kelurahan Kober Kecamatan Purwokerto Barat, Desa Patikraja Kecamatan Patikraja serta klaster terbuka. (G22-)
Diskusi tentang artikel