PURWOKERTO – Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) diminta mulai berorientasi ekspor. Apalagi saat ini tidak sedikit produk UMKM berpotensi ekspor.
Sekretaris Deputi Pengembangan SDM Kemenkop UKM, Tolkhah Badrus, mengatakan para pelaku UMKM perlu belajar tentang ekspor untuk mengetahui proses dan tata cara pemasaran produk ke mancaranegara.
Dia mengatakan, saat ini beberapa produk UMKM sudah mampu menembus pasar luar negeri. Namun, ekspornya masih ditangani pihak ketiga. Pelaku UMKM belum mengekspor secara mandiri.
Padahal, jika mereka mampu ekspor sendiri, tentu dapat lebih menguntungkan. “Pengetahuan ekpor perlu diberikan kepada pelaku UMKM,” katanya. Ia mengatakan itu pada acara Sinergi Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM dan Dewan Kerajinan Nasional di Purwokerto, Senin (14/10).
Dalam kegaitan ini diisi tentang pelatihan kewirausahaan, perkoperasian dan vocational gula semut dan kerajinan bambu. Pelatihan diikuti 125 peserta. Pelatihan ini sekaligus untuk mengidentifikasi produk-produk yang berorientasi ekspor.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Kabupaten Banyumas, Wisnu Hermawanto menambahkan, pihaknya telah melaksanakan berbagai program untuk mendukung pengembangan UMKM. Diantaranya, pelatihan, pameran hingga menggandeng pihak lain untuk mensuport UMKM dalam pemasaran.
Selain itu, pihaknya juga mendorong pelaku UMKM memanfaatkan sarana internet sebagai sarana pemasaran. “Dalam pemasaran online, kami menggandeng market place ternama agar produk UKM dapat lebih cepat dipasarkan,” katanya. (H60-60)