BANYUMAS-Para guru dan tenaga kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari TK di wilayah Kabupaten Banyumas diharapkan dapat menerapkan kompetensinya usai mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Guru Pendamping Muda Berjenjang Tingkat Dasar serentak 26 Agustus hingga 14 September kemarin.
Hal itu mengemuka dalam penutupan kegiatan Diklat Guru Pendamping Muda TK RA wilayah Banyumas Barat yang dipusatkan di SMK Maarif NU 1 Ajibarang, Sabtu (14/9). Sebanyak 42 guru PAUD/TK/RA Maarif NU dari Kecamatan Ajibarang, Gumelar, Cilongok dan Pekuncen turut serta dalam kegiatan tersebut hingga selesai.
Pendamping lapangan kegiatan tersebut, Sri Mulyani mengatakan metode diklat kali ini dilaksanakan melalui konferensi video yang langsung disampaikan para pemateri dari Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Jawa Tengah. Berbagai materi disampaikan untuk meningkatkan performa dan kompetensi guru PAUD dalam mengajar anak-anak di lembaganya masing-masing.
“Diklat Guru Pendamping Muda ini mengikuti standar Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).42 peserta ini menjadi bagian kegiatan yang sama dilaksanakan di seluruh Jawa Tengah,” jelasnya.
Dalam kegiatan diklat tersebut, para peserta diberikan materi khusus terkait filosofi pendidikan, teknik mengajar dan strategi pembelajaran bagi anak usia dini agar efektif dan efisien sesuai dengan karakter anak-anak. Selain itu, ditekankan pula perihal keteladanan para guru PAUD.
“Apalagi guru PAUD adalah model contoh bagi anak-anak yang sedang memasuki masa imitasi kepada orang yang lebih dewasa. Kami mengapresiasi kesungguhan dan ketekunan para peserta yang telah mengikuti seluruh sesi diklat ini,” ujar Sri Mulyani yang juga telah menempuh Pelatihan Pelatih Diklat Guru Pendamping Muda.
Tuan rumah kegiatan yang juga Kepala SMK Maarif NU 1 Ajibarang, Zaenudin mengapresiasi kepercayaan pihak terkait yang telah mempercayakan diklat ini di sekolah setempat. Sebagai bagian dari masyarakat, diharapkan para peserta diklat dapat mampu menjawab tantangan kekinian masalah PAUD seperti pendidikan karakter dan pencegahan stunting.
“Sebagai masyarakat semoga kegiatan ini benar-benar berdampak pada peningkatan pembelajaran, layanan pendidikan anak usia dini di wilayah pedesaan. Apalagi PAUD merupakan jenjang pendidikan tingkat dasar yang sangat penting bagi masyarakat,” jelasnya.(K37-37)