BANYUMAS-Untuk menekan kasus penularan covid-19 di lingkungan pesantren di Jawa Tengah, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mendorong kepada pesantren untuk menggiatkan dan memperketat ‘jogo santri.
Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Ittihad, Pasir Kidul Kecamatan Purwokerto Barat dan Ponpes Roudlotul Ilmi, Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Rabu (7/10). Pihaknya juga mengajak PC NU mengkoordinir pondok pesantren dan kampanye bersama.
“Saya berharap dengan menggalakkan jogo santri masyarakat ponpes lebih tanggap lagi, lebih massif lagu untuk membuka diri, bahwa penanganan di ponpes harus dikampanyekan,” ujar Gus Yasin.
Gus Yasin meminta agar menggalakkan program jogo santri di lingkungan ponpes. Pesantren yang ada cluster sementara dihentikan kegiatan mengaji sampai semua pulih. Untuk santri yang masih sehat juga harus diketatkan supaya tidak terpapar.
Pondok juga perlu memanfaatkan teknologi, misal radio , internet dan lainnya supaya ngaji tetap berjalan.
“Kalau memang mau mengaji manfaatkan teknologi, misal kalau orang luar pengin ngaji ya manfaatkan teknologi, menyimak dari rumahnya masing-masing,” kata Gus Yasin.
600 Santri
Lebih lanjut diungkapkan Jumlah santri yang terpapar virus corona (Covid-19) di Jawa Tengah (Jateng) hingga saat ini terus bertambah.
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin atau biasa disapa Gus Yasin mengungkapkan, hingga saat ini ada sekitar 600 santri dari beberapa pondok pesantren (ponpes) di sejumlah daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19.
“Laporan hari kemarin ada tambahan lagi, baru kita telusuri, dan ini sudah kita tracing. Bagi pondok yang tidak ada kasus Covid-19, diminta melakukan lockdown. Jadi yang boleh ngaji hanya yang di dalam, kalau yang di luar jangan dulu,” katanya.
Dimintai keterangannya, pengasuh Pondok Pesantren Al Ittihad, KH Mughni Labib dan Pondok Pesantren Roudlotul Ilmi, Habib Bagir Al Habsyi mengatakan pihaknya telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat sejak awal ada pandemi. Penggunaan masker, cuci tangan, dan jaga jarak antar santri juga dilakukan.
Bagi wali santri yang hendak menjenguk juga dibatasi, pertemuan juga hanya di kantor. Barang bawaan wali santripun dititipkan ke sekretariat pondok serta ketika ada santri dari luar kota, telah dimintai keterangan kesehatan, atau diperiksa terlebih dulu. Karantina bagi santri dari luar kota juga sempat dilaksanakan.(san-3)