BANYUMAS-Uji coba pemelajaran tatap muka di SD Negeri Panambangan, Kecamatan Cilongok mulai Senin (19/10) berjalan lancar. Sebanyak 60 siswa Kelas IV, V, dan VI hadir mengikuti pembelajaran tatap muka tersebut dengan memberlakukan protokol kesehatan covid-19 yang ketat.
Para siswa datang sekitar pukul 07.00 dan dijemput oleh guru yang melakukan pengecekan suhu. Gurupun memastikan para siswa yang datang memakai masker, faceshield dan menggunakan handsanitizer. Sebelum masuk ke kelas mereka mencuci tangan di tempat cuci tangan di depan kelas masing-masing.
Kepala SD Negeri Panambangan, Popy Andi Utami mengatakan sebelum ujicoba pembelajaran tatap muka dilaksanakan, pihaknya telah melaksanakan koordinasi sosialisasi antar Dinas Pendidikan Korwil Cilongok, Dinas Pendidikan, Kecamatan, Desa dan warga sekolah mulai dari guru dan wali murid, komite sekolah dan masyarakat.
“Kami mengundang secara bertahap wali siswa Kelas IV, V, dan VI sesuai dengan rambu dan protokol kesehatan covid-19. Setelah itu persiapan di sekolah adalah fisik terutama terkait PHBS dan protokol kesehatan terutama para guru, pembelajaran,” jelasnya.
Sesuai dengan petunjuk teknis protokol kesehatan covid-19, pembelajaran dilaksanakan maksimal tiga jam yaitu berakhir jam 10.00. Anakpun sedari awal berangkat sudah sarapan, membawa air minum, sandal untuk pengganti sepatu saat masuk kelas dan alas menulis.
(Baca Juga : Tiga Sekolah Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka )
“Jadi pembelajaran diselenggarakan seringkas mungkin agar dipahami siswa. Jadi selama tiga jam pembelajaran tidak diperbolehkan makan, hanya diperbolehkan minum, tidak boleh membawa bekal, jaga jarak dan melaporkan riwayat kegiatan siswa. Satu kelas maksimal 10-12 siswa,” ujarnya.
Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan Banyumas, Sutikno mengatakan pihaknya sesuai saran bupati untuk protokol kesehatan kegiatan ujicoba ini akan dilaksanakan dua minggu ke depan. Setelah ada verifikasi dari kecamatan dan gugus covid-19 kabupaten dan ketika diijinkan maka bisa dilanjutkan kembali.
“Jadi dipastikan adanya ujicoba ini tidak menjadi klaster baru penularan covid-19. Jadi pasca kegiatan ini akan evaluasi dan verifikasi kegiatan covid-19. Untuk sekolah dasar yang lain nantinya bisa mengajukan. Mari kita berdoa bersama semoga uji coba selama dua minggu ini berjalan lancar dan bisa berlanjut ke sekolah dasar lainnya,” jelasnya.(san-3)