BANYUMAS-Sejumlah desa terus mendorong warga pendatang yang berdomisili untuk tertib administrasi kependudukan. Hal ini penting untuk mengoptimalkan pelayanan publik kepada warga masyarakat.
Sekretaris Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Budi Susilo mengatakan pihaknya terus mendorong warga pendatang untuk segera mengurus administrasi kependudukan. Hal ini penting untuk memudahkan pelayanan publik kepada seluruh masyarakat secara merata. Apalagi saat ini desa juga dituntut mempunyai data terpadu untuk mengoptimalkan berbagai layanan kepada masyarakat.
“Kita sering serba dilematis ketika menghadapi warga yang tinggal di perumahan. Dari sisi status kependudukan sering belum jelas. Mereka sudah berdomisili lama tetapi statusnya masih warga luar desa. Padahal ketika ada apa-apa, tetap saja desa ini yang harus menangani,” jelasnya.
Tidak jelasnya status kependudukan warga tersebut kata Budi sering menjadi kendala bagi desa untuk memberikan pelayanan kepada mereka. Di saat sekarang ramai pencegahan stunting, warga yang mungkin sedang hamil, mempunyai anak di bawah dua tahun atau lima tahun belum seluruhnya terdata. Akibatnya bisa jadi mereka tak terdampak pelayanan secara optimal.
“Ini sangat disayangkan. Makanya kami melalui pengurus RT RW ataupun tokoh masyarakat terus mengimbau kepada seluruh warga untuk tertib mengurus dokumen kependudukan mereka baik itu KTP, akta kelahiran dan jaminan sosial kesehatan dan sebagainya,” ujarnya.
Bidan desa setempat, Ana Feokinan Ekaristi juga membenarkan hal tersebut. Ia sering terkendala saat mendata ibu hamil, anak dibawah dua tahun (baduta) hingga anak di bawah lima tahun (balita) untuk kepentingan pelayanan kesehatan. Ia mencontohkan status warga pendatang yang seringkali keluar masuk dan tak tetap tinggal di desa menjadikan pendataan terkendala.
“Hal ini pula yang menjadikan belum seluruh anak di desa ini mempunyai dokumen kependudukan yaitu akta kelahiran hingga jaminan sosial kesehatan. Tidak terdatanya mereka juga bisa membuat mereka tak bisa mengakses pelayanan kesehatan dan sosial lainnya. Padahal bagi ibu hamil dan anak, kebutuhan akan pelayanan kesehatan ini sangat penting,” jelasnya.
Terkait dengan hal itulah, Ana mendorong seluruh kader kesehatan, posyandu, pembangunan manusia, bina keluarga berencana dan lainnya untuk bergerak menyadarkan warga masyarakat untuk tertib administrasi kependudukan. Selain itu warga masyarakat juga didorong aktif untuk mengikuti berbagai layanan kesehatan ataupun sosial lainnya.
“Di tengah upaya membentuk generasi yang unggul inilah, pelayanan kesehatan sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Makanya peran seluruh kader masyarakat untuk merangkul masyarakat untuk semakin sadar akan pentingnya kesehatan sangat dibutuhkan,” tegasnya.(K37-20)