BANYUMAS-Anak sekolah, masyarakat hingga pedagang Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS) diminta mewaspadai makanan yang mengandung bahan penambah, pengawet, perasa, hingga pewarna buatan berbahaya. Kewaspadaan ini penting untuk melindungi generasi penerus bangsa ini.
Di SD 1 Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Senin (23/9) pagi diadakan sosialisasi PJAS sehat serta pengumuman hasil tes laboratorium terhadap 15 sampel PJAS oleh pihak Pengawas Obat Makanan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Jajanan anak sekolah ini diambil dari pihak warung dan pedagang kaki lima yang sering beroperasi di sekitar sekolah tersebut.
Kepala SD 1 Pancurendang, Suharti menyampaikan terimakasih kepada dinas kesehatan yang telah turun menanggapi permintaan dari para guru dan masyarakat terkait banyak beredar makanan kemasan tanpa keterangan waktu kadaluarsa. Selain itu ada juga makanan tanpa kemasan yang dibuat secara instan dan diberikan taburan bumbu tertentu yang punya rasa kuat dan berwarna tajam.
“Kami khawatir karena dari jajan anak sekolah di warung dan pedagang kaki lima (PKL) dilingkungan sekolah tidak terlihat tanggal kadaluarsa. Selain itu banyak juga yang menggunakan pewarna makanan yang mencolok hingga bumbu tabur yang tak jelas,” jelasnya.
Dari hasil penelitian laboratorium pihak Dinas Kesehatan Banyumas, sebanyak 15 sampel makanan tersebut diketahui negatif atau tidak mengandung bahan pengawat, ataupun pewarna yang dilarang. Meski demikian, pihak Pengawas Obat Makanan ataupun Dinas Kesehatan menyarankan kepada anak-anak sekolah, warga dan pedagang untuk tidak melihat tanggal kadaluarsa makanan serta memperhatikan fisik makanan. Apalagi makanan tak sehat dalam kondisi tertentu bisa diidentifikasi kesehatannya.
“Kami berharap dengan kegiatan ini masyarakat bisa semakin mengerti dan memahami tentang pentingnya memberikan makanan yang sehat bagi anak-anak. Kami juga mengimbau kepada para pedagang yang ada di sekitar sekolah dapat menjual makanan yang sehat untuk anak-anak sebagaimana sosialisasi dari Dinkes tadi,” jelas Suharti.
Kepala Puskesmas 2 Ajibarang, Edi Hartono juga menyatakan senada. Pihaknya juga mendorong kepedulian masyarakat untuk mengarahkan anaknya mengkonsumsi makanan sehat sangat diperlukan. Ia juga mengimbau kepada para pedagang untuk bisa membuat makanan yang sehat dengan memilih, memasak hingga menyajikan jajanan sehat bagi anak sekolah.
“Karena bahan penambah makanan ini bisa berefek jika dikonsumsi atau terkumpul terus menerus dalam waktu lama. Makanya kami minta kepada semua pihak untuk saling peduli terhadap keberlangsungan generasi penerus bangsa yang unggul dan berkualitas dengan menjaga makanan sejak awal,” jelasnya.(K37-)