CILACAP- Seorang wisatawan Pantai Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap bernama Ferry Rizki Agasta (27), Rabu (1/7) dilaporkan hilang usai terseret ombak.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap, I Nyoman Sidakarya mengatakan, informasi tersebut diperoleh dari Tim Pertolongan Kecelakaan Laut (TPKL) Jetis. “Berdasarkan informasi yang kami terima dari Bapak Ambar selaku anggota TPKL, korban diketahui bernama Ferry Rizki Agasta, warga Desa Karangrau RT 03 RW 04, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas,” kata I Nyoman Sidakarya, melalui pesan yang diterima SuaraBanyumas.
Ia mengatakan, peristiwa nahas tersebut terjadi pada hari Rabu (1/7), sekitar pukul 10.30 Wib. Saat itu korban sedang berswafoto di Pantai Jetis.
Tidak disangka, tiba-tiba datang ombak atau gelombang tinggi yang langsung menyeret tubuh korban ke tengah pantai. “Akibat kejadian tersebut, korban tenggelam dan hingga saat ini masih dalam pencarian,” ujarnya.
Menolong Korban
Setelah menerima informasi tersebut, pihaknya memberangkatkan satu regu Basarnas KPP Cilacap menuju lokasi kejadian. Di lokasi, langsung digelar operasi SAR guna mencari dan menolong korban.
“Personel Basarnas KPP Cilacap membawa peralatan lengkap untuk melakukan pencarian dan pertolongan di air, termasuk alat pelindung diri (APD) COVID-19. Kami akan menggelar operasi SAR bersama personel Polsek Nusawungu, Koramil Nusawungu, TPKL Jetis, Banser dan potensi SAR lainnya, serta dibantu masyarakat sekitar,” katanya.
Sementara itu, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan mengatakan gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta hingga Samudra Hindia selatan Jabar-DIY. Mengingat, saat ini telah memasuki musim angin timuran.
Pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan itu, sekurang-kurangnya berlaku hingga tanggal 2 Juli 2020. “Peringatan dini gelombang tinggi tersebut dikeluarkan karena tinggi gelombang di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY berpotensi mencapai 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi,” katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya gelombang tinggi tersebut karena sangat berbahaya. (tg-2)