Banyumas, suarabanyumas.com – Puluhan remaja di Banyumas mengikuti program pengabdian masyarakat, Rabu (13/11/2024) malam. Forum dialogis tersebut digelar di Gedung MWCNU Kedungbanteng, Banyumas. Mereka diajak untuk mengenal ‘Pemberdayaan Remaja Berbasis Relasi Maslahah untuk Mewujudkan Keluarga Sejahtera Berkelanjutan’.
“Yang kita sasar adalah remaja, pemuda pra nikah seperti kader IPNU-PPNU ini. Harapannya, peserta semakin matang dan kelak menjadi pionir terwujudnya keluarga maslahah. Ini program pengabdian basis pemberdayaan berkelanjutan,” kata Ketua Program Pengabdian, Dr. Sobirin.
Keluarga, kata Sobirin dalam Bahasa Arab adalah usroh. Dalam termnologi lain, usroh selain berarti keluarga juga ikatan. Atau bisa juga terikat. Artinya, orang kalau sudah berkeluarga bisa brarti terikat atau terbatas.
“Tapi, terikat dan terbatas itulah yang akan menumbuhkan kreatifitas. Jadi menikah tidak untuk ditakuti tapi dipersiapkan secara matang, bahkan sejak remaja,” kata Sobirin yang juga Dosen UIN Saizu Purwokerto.
Pemateri Program, Rujito M.Sos justru menyebut IPNU IPPNU idealnya sudah matang. Mengingat, proses kaderisasi dari makesta hingga seterusnya dan slogan yang cukup bermakna. Yakni ; belajar, berjuang dan bertaqwa.
“Pemuda atau remaja koq melewati proses ‘belajar, berjuang dan bertaqwa’ itu istimewa. Memang itu tahapan sememstinya yang dilakukan usia kalian. Maka, kematangan pasti satu hal niscaya bagi yang melewati proses dengan tuntas,” kata Rujito yang juga Wakil Sekretaris PCNU Banyumas.
Tiga farasa ‘belajar, berjuang dan bertaqwa’ identic dengan perjuangan. Nyaris tidak ada enaknya dari tiga farasa tersebut. Hal itu persis dengan perumpamaan proses, layaknya batu bata atau bahkan genteng. Diproses dengan penuh ‘perjuangan’ tapi mulia pada akhirnya.
“Batu bata dan genteng diproses dari tanah liat, dibakar, dipukul, pokoknya keras. Ketika sudah jadi, keduanya mulia. Batu bata jadi penyangga, bangunan mewah tapi ikhlas tak terlihat. Genteng, posisi paling atas pada bangunan, posisi mulia,” kata Djito, sapaan akrab Rujito.
Program pemberdayaan tersebut dihadiri Ketua PC IPNU dan IPPNU Banyumas, Fahmi Abdurrohman dan Yeni Rahmawati. Ketua PAC Kedungbanteng Alvin Mubarok dan perwakilan remaja dari sejumlah desa. Sementara Muhammad Ash Shiddiqy menjadi moderator acara.
“Kami terimakasih kepada Pak Sobirin dan tim yang sudah memilih kami dalam program ini. Kami berharap program bisa berkelanjutan dan menyeluruh. Sungguh kami merasa terhormat dan berbahagia dan yakin bermanfaat,” kata Fahmi.