BANYUMAS – Persepakbolaan wilayah panginyongan (eks Karesidenan Banyumas) musim 2020 bakal lebih ramai di tingkat yunior daripada senior. Pasalnya, keempat klub daerah eks perserikatan bakal menurunkan tim remaja di Liga Suratin U-17, yakni Persibas Banyumas Yunior (Yr), PSCS Cilacap Yr, Persibangga Purbalingga Yr dan Persibara Banjarnegara Yr.
Sementara di tingkat senior hanya dua tim yang bakal bertemu, yakni Persibas dan Persibangga, yang masih bermain di Liga 3 Asprov Jateng. PSCS Cilacap sudah berada di level profesional yakni Liga 2, sedangkan Persibara masih akan absen di kompetisi. Karena itu, musim ini hanya dua kali partai derby panginyongan. Sebelumnya sampai enam.
Isyarat Persibara bakal absen di Liga 3 musim 2020 dikatakan Sekretaris Askab PSSI setempat Nurohman Ahong, awal tahun ini. Pada tahun 2019 Persibara tidak mengikuti kompetisi, baik di senior maupun yunior. ”Tetapi untuk Liga Suratin 2020 kami akan ikut, dan anggaran sudah disiapkan.”
Untuk kompetisi senior, kata Ahong yang juga Ketua KONI setempat, Persibara tahun ini masih absen, sama dengan musim 2019. Langkah itu ditempuh karena pihaknya masih menunggu iklim yang lebih sehat di PSSI. Meski begitu, pembinaan tetap dilakukan secara maksimal, dengan memutar kompetisi antarklub anggota Askab.
Dalam catatan SuaraBanyumas, Persibara membongkar kasus mafia sepak bola, usai kompetisi Liga 3 musim 2018. Beberapa personil di PSSI Jateng sampai wasit terkena jerat hukum, dan sudah dipidana di Banjarnegara. Sejak itu Persibara absen di kompetisi PSSI.
Ancang-ancang
Tim lain yang juga pernah absen di Liga Suratin adalah Persibangga Yr, pada 2018. Alasan Laskar Soedirman remaja tak berkompetisi itu berbeda dari Banjarnegara. Seperti dikatakan (sat itu) Sekretaris Persibangga, Martoyo, pihaknya libur dari kompetisi untuk ancang-ancang. ”Namanya ancang-ancang kan mundur satu dua langkah, untuk maju lebih dengan tenaga lebih besar.”
Keputusan itu dibuat belajar dari pengalaman 2017, tim remaja Purbalingga rontok di babak pertama, baik di Liga Suratin maupun pakualifikasi Porprov 2018. Hasil itu menyadarkan para pembina, bahwa kualitas pemain muda harus ditingkatkan, karena masih kalah dengan tim-tim pesaing. Saat tidak ikut kompetisi, Askab PSSI Purbalingga membina pemain muda lewat lembaga pusat pembibitan (Pusbit).
Karena itu, kompetisi di wilayah Panginyongan dua tahun berturut-turut tim peserta tak lengkap, karena selalu ada yang absen, 2018 Persibangga, 2019 Persibara. Tahun ini kembali lengkap, karena Persibara dan Persibangga bakal turun ke gelanggang. Selama ini, Persibas dan PSCS tak pernah absen dari kompetisi.
Menyambut musim 2020, Askab PSSI CIlacap melangkah paling depan. Induk cabang sepak bola itu sudah merencanakan memutar kompetisi kelompok usia (KU), yakni U-12, U-15, dan U-17, semua dalam upaya mencari pemain untuk tim PSCS di Liga Suratin tiga kelompok umur itu. ”Ini sudah tradisi yang diputar di awal tahun,” kata Ketua Askab, Wasis. (bd-60).