PURWOKERTO – Mahasiswa asing dari berbagai negara yang kuliah di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mendapat pembekalan tentang materi Kemuhammadiyahan langsung dari Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Prof Haedar Nashir, saat berkunjung ke kantor pusat di Yogyakarta, Jumat (24/12/2022) lalu.
Saat ini ada 11 mahasiswa internasional yang kuliah di UMP. Yakni, Khalid (Bangladesh), Hamdan (Yaman), Ahmed (Yaman), Saleh (Yaman), Walid (Thailand), Tarmesee (Thailand), Adam (Yaman), Mamodou (Mali), Safia (Yaman), Afnan (Yaman) dan Munisa (Tajikistan).
Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso saat memimpin kunjungan ke kantor PP Muhammadiyah mengatakan, pembekalan tersebut untuk memberi tambahan pengetahuan dan informasi terkait organisasi perserikatan Islam terbesar kedua di Indonesia mendalam.
Baca Juga : UMP Terus Perkuat Capaian Pembelajaran Program Studi
Sehingga kelak, informasi tentang organisasi ini bisa disebarluaskan ke negara-negara asal mereka. Bahkan juga bisa menjadi referensi jika mereka mau menjadikan sebagai bahan kajian dan penelitian lebih lanjut.
“Mahasiswa internasional yang kuliah di UMP ini, ada yang melalui jalur beasiswa maupun jalur biaya mandiri. Supaya adaptasinya cepat, mereka awal-awal didampingi dengan BPA, kuliah dengan Bahasa Indonesia diperkenalkan kultur Indonesia,” terangnya.
Sejarah
Haedar Nashir saat memberi pembekalan menceritakan sejarah dan perkembangan
Muhammadiyah di Indonesia yang terus mendunia. Karena itu, kata dia, jika ingin mengenal kiprah Muhammadiyah, tidak hanya di Jawa (Yogyakarta) saja, namun juga sampai ke Luar Jawa seperti Papua.
Bahkan di sejumlah negara (luar negeri) juga sudah ada pengurus dan berdiri lembaga pendidikan di bawah naungan Muhammadiyah.
“Muhammadiyah sebagai organisasi gerakan Islam membawa misi pembaharuan atau tajdid, untuk menghadirkan Islam sebagai agama yang progresif. Sejak kelahirannya pada 1912, Muhammadiyah konsisten sampai sekarang untuk membawa misi ini,” kata Haedar.
Baca Juga : Hadirkan Narasumber Belanda Magister Manajemen FEB UMP Gelar International Guest Lecture
Supaya informasi dan pengetahuan tentang kemuhammadiyahan bagi mahasiswa asing
tersebut lengkap, ia berpesan kepada rektor UMP berkunjung ke Papua, melihat lebih dekat hasil nyata dari kiprah dan peran Muhammadiyah dalam memberdayakan masyarakat setempat sejak tahun 1926 lalu.
“Di sana Muhammadiyah minoritas, Islam minoritas, tetapi kami membangun sekolah,
membangun rumah sakit, membangun pendidikan tinggi tanpa berpikir tentang bagaimana orang untuk pindah agama, itu adalah pilihan,” jelasnya. (aw-7)