BANYUMAS-Masih tingginya harga komoditas cabai mendorong penjualan bibit cabai masih tinggi. Di pelosok pedesaan Banyumas semakin banyak petani menanam cabai termasuk di pekarangan.
Penjual bibit di sentra bibit tanaman Dusun Losari, Desa Banjarsari, Kecamatan Ajibarang, Kasito (45) mengatakan ribuan bibit tanaman cabai ini disemai dan biasanya langsung dibeli oleh para pedagang dan petani setempat.
“Selain petani, biasanya ada pedagang ataupun petani ke sini. Di saat harga cabai masih tinggi sekarang ini, bibit cabai ini memang masih laris,” katanya.
Dijelaskan Kasito, jenis bibit cabai yang disemai itu antara lain jenis cabai rawit merah, cabai hijau dan merah besar. Selain komoditas cabai, ia juga menyemai bibit tanaman terong dan tomat. Biasanya ketika umur semaian bibit cabai ini telah mencapai 20-30 hari, maka banyak pedagang akan datang membeli.
“Bisa dibilang tetap laris sampai sekarang. Karena di saat harga cabai tinggi, maka banyak petani menanam cabai baik di kebun maupun pekarangan,” jelasnya.
Ibu rumah tangga di Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen mengaku kerap membeli bibit cabai untuk ditanam petani dan masyarakat umum. Dengan adanya pedagang bibit cabai ini memudahkan petani untuk menanam cabai di sawah, kebun dan pekarangan. Menurutnya, dengan adanya tanaman cabai inilah, kebutuhan akan sayur dan bahan pokok dapat terkurangi.
“Sedikit banyak jika ada tanaman cabai yang tumbuh subur dan berbuah maka bisa menyokong perekonomian rumah tangga. Bayangkan kalau harga cabai mencapai Rp 100 ribu seperti beberapa waktu lalu, banyak ibu rumah tangga seperti menjerit,” katanya.
Pedagang cabai di Pasar Induk Ajibarang, Guntoro mengatakan kondisi harga cabai saat ini terbilang masih tinggi. Apalagi dengan kondisi kemarau mengakibatkan banyak petani kesulitan mendapatkan pengairan pertanian.
“Harga cabai ini masih terbilang tinggi, harga belasan ribu bahkan hingga mencapai seratus ribu beberapa waktu lalu. Makanya memang komoditas cabai ini memang masih terus jadi primadona petani,” jelasnya.(K37-37)
![]() |
BalasTeruskan
|
Beri Penilaian Artikel