PURBALINGGA – Dua orang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 asal Kecamatan Kejobong, Purbalingga meninggal, Rabu (01/4). Meskipun demikian belum bisa dipastikan apakah keduanya terinfeksi virus Korona, karena masih menunggu hasil tes SWAB.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, drg Hanung Wikantono, Rabu (1/4) saat dikonfirmasi mengatakan, dua pasien berjenis kelamin perempuan itu berdomisili di wilayah Kecamatan Kejobong namun beda desa. Masing-masing berusia 28 tahun dirawat di RSUD dr R Goetheng Tarunadibrata Purbalingga dan satunya berusias 65 tahun dirawat di RS Immanuel Klampok Banjarnegara.
“Keduanya masih PDP. Belum dipastikan apakah keduanya terinfeksi Covid atau tidak karena kami masih menunggu hasil swab,” katanya.
Lebih lanjut, kedua pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota. Namun salah satu dari pasien, anaknya baru pulang dari Jakarta seminggu yang lalu. Hasil pemeriksaan dengan rapid tes terhadap keluarga pasien meninggal itu negatif Covid.
“Hasil swabnya belum keluar dari BPTKLPP Yogyakarta hingga hari ini. Maka meninggalnya belum tentu karena virus Korona,” tegasnya.
Sampai Rabu, 1 April 2020 setidaknya terdapat 1.741 orang dalam pengawasan (ODP) dan 61 pasien dalam pengawasan (PDP). Dari 61 orang itu, lima orang positif Korona, sembilan orang negatif dan dua orang meninggal.
Sementara itu, Pemkab Purbalingga tengah menyiapkan skema Jaring Pengaman Sosial bagi
warga yang terdampak wabah pandemi Covid-19. Pasalnya banyak masyarakat Purbalingga yang benar-benar secara ekonomi sangat terpengaruh, seperti para pedagang yang biasa berjualan di sekolah-sekolah, para tukang becak termasuk para ojek online.
“Rencananya dalam minggu ini kami akan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak langsung secara ekonomi akibat adanya pandemi Korona,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi usai rapat sambil berjemur di halaman Pendapa Dipokusumo. (H82-20)
Diskusi tentang artikel