CILACAP – Hujan intensitas sedang hingga lebat dengan durasi relatif singkat, mulai mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap dan Banyumas, Minggu (20/9). Hujan tersebut menjadi tanda masuknya masa peralihan atau pancaroba. Yakni masa transisi, dari musim kemarau menuju ke musim hujan.
“Peralihan musim itu juga dikenal pancaroba. Secara umum, untuk wilayah Cilacap dan Banyumas, pada dasarian ketiga bulan September ini, memang sudah memasuki masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan,” kata Menurut Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Cilacap, Rendi Krisnawan kepada SuaraBanyumas, Senin (21/9).
Kondisi cuaca tersebut, lanjut dia berasal dari awan Cumulonimbus. Yakni, awan yang bisa menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hujan dengan durasi singkat, dan kadang disertai petir sampai angin kencang.
(Baca Juga : Puncak Musim Hujan, Perlu Tingkatkan Kewaspadaan)
“Sekarang sudah mulai muncul awan Cumulonimbus, terutama pada saat siang menjelang sore hingga malam hari. Artinya, sudah mulai memasuki masa transisi,” urainya.
Rendi menjelaskan, kondisi cuaca di wilayah Jawa, terutama bagian selatan, saat ini dipengaruhi oleh adanya daerah pertemuan angin, atau daerah konvergensi. Cuaca juga dipengaruhi adanya gelombang atmosfer, yaitu gelombang Madden Julian Oscillation (MJO).
Pertumbuhan Awan
Fenomena ini, lanjut dia yang mempengaruhi kondisi di wilayah Jawa Tengah. Karena itu, terdapat potensi pertumbuhan awan yang mengakibatkan hujan.
“Jadi yang pertama memang sudah memasuki masa peralihan, atau transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Kemudian, ada beberapa gangguan atmosfer, sehingga menyebabkan pertumbuhan awan-awan hujan di atas wilayah Jawa, terutama di bagian selatan, seperti di wilayah Ciacap dan Banyumas,” urainya.
Sebelumnya, Rendi menyampaikan, musim hujan di Kabupaten Cilacap diperkirakan mulai bulan Oktober mendatang. Pada sebagian wilayah, awal musim hujan diperkirakan berlangsung pada dasarian pertama bulan Oktober. Sedangkan di sebagian wilayah Cilacap lainnya, baru mulai musim hujan pada dasarian kedua.
“Awal musim hujan pada bulan Oktober dasarian satu, itu diperkirakan meliputi wilayah Cilacap bagian selatan, dan sebagian Cilacap bagian timur. Lalu untuk Oktober dasarian dua, meliputi wilayah Cilacap bagian tengah, utara, barat, dan sebagian wilayah Cilacap bagian timur yang berbatasan dengan Kabupaten Kebumen,” katanya. (tg-1)