BANJARNEGARA – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero menggelar pelatihan secara online kepada petani kopi Desa Gununglangit, Kecamatan Kalibening. Pelatihan tersebut bertujuan untuk memajukan klaster petani kopi sehingga tetap produktif di masa pandemi Covid-19.
Kepala Divisi Program Pengembangan Kapasitas Usaha PT PNM Persero Rizky Wisnoentoro, di masa pandemi ini semua harus tetap produktif. Intinya tiga pilar, yakni tetap lincah, beradaptasi dengan keadaan serta berjejaring.
“Di balik kesulitan pasti ada kemudahan. Di masa pandemi covid ini, kita jadi belajar teknologi, terutama untuk mengembangkan usaha,” katanya, saat pelatihan klasterisasi petani kopi Gununglangit yang dilaksanakan melalui platform zoom meeting.
Menurutnya, pelatihan klaster petani kopi arabika ini sangat menarik. Karena, Indonesia merupakan salah satu negara produsen kopi terbesar dunia. Bahkan, selain dikenal sebagai negara pengekspor kopi, kini Indonesia juga mulai bergeser menjadi negara penikmat kopi.
“Sampai tahun lalu, sudah terjual 4,8 juta kantong biji kopi 60 kilogram, dan terdapat hampir 3.000 kedai kopi secara nasional,” jelasnya.
(Baca Juga: Ternyata Teratur Minum Kopi Baik untuk Kesehatan Lansia)
Ditambahkan, di masa pandemi ini banyak generasi milenial yang membuka usaha kedai kopi. Artinya, pangsa pasar kopi nasional semakin luas. Karena itu, dia berharap petani kopi lebih bersemangat untuk mengembangkan kopi. “Dan potensi pasarnya pun masih sangat besar untuk kopi di tanah air,” ungkapnya.
Pemimpin Cabang PT PNM (Persero) Banjarnegara, Heri Purwosatriawan mengatakan, di tengah pandemi ini, PNM tetap memberikan pendampingan dan pembinaan usaha kepada nasabah. Salah satunya dengan pelatihan tematik hingga pembinaan secara reguler serta pelatihan klaster berdasarkan pada kesamaan wilayah atau jenis usaha.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan, kemampuan, serta efisiensi dalam mengelola usaha kopi jenis arabika,” jelasnya.
Dengan pembentukan klaster ini, lanjutnya, diharapkan akan mengoptimalkan peranan kelompok dalam membangun sinergi dan menunjang usaha anggotanya. Sehingga, akan terbentuk usaha mikro dan kecil yang tangguh, inovatif dan berdaya saing tinggi.(cas-2)