PURBALINGGA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jumat (4/12) siang melepas ekspor sapu glagah Purbalingga ke Korea Selatan. Jokowi melepas secara hybrid produk Indonesia yang bernilai tambah dan sustainable ke pasar global.
Produk itu berasal dari 16 provinsi di Indonesia. Untuk Provinsi Jawa Tengah ada 14 perusahaan, termasuk CV Rayung Pelangi, Desa Karanggambas, Kecamatan Padamara, Purbalingga yang memproduksi sapu glagah.
Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dinperindag) Purbalingga, Agung Widiarto, Jumat (4/12) mengatakan, pelepasan dilakukan secara virtual. Untuk produk dari Provinsi Jawa Tengah dipusatkan di PT Pan Brothers Tbk Kabupaten Boyolali.
(Baca Juga:Wow! Manisnya Gula Semut Organik Purbalingga Sampai ke Negeri Hercules)
“Pelepasan secara virtual untuk produksi sapu glagah berlangsung di gudang CV Rayung Pelangi di Desa Kalitinggar Kidul, Kecamatan Padamara, Purbalingga,” kata dia.
Agung menjelaskan produksi sapu glagah yang diekspor ke Korea Selatan dengan nilai kontrak Rp 5 miliar per tahun.
“Yang dilepas hari ini sebanyak dua kontainer atau setara 60 ribu sapu dengan nilai ekspor 37.000 Dollar Amerika,” kata dia.
Ekspor
Pemilik usaha CV Rayung Pelangi Bambang Triyono mengatakan, ekspor perdana sapu glagah ke Korea Selatan justru pada awal pandemi Covid-19 di Indonesia sekitar Bulan Maret 2020.
Awalnya satu kontainer atau berjumlah 30 ribu buah sapu. Kemudian pada bulan Maret hingga Agustus mengekspor satu kontainer lagi.
“Kemudian mengalami peningkatan lagi sejak September dengan jumlah dua kontainer,” katanya.
(Baca Juga: Ini Alasan Perusahaan Jerman Pilih Wig Asal Purbalingga)
Pihaknya juga mengekspor sapu glagah ke Pakistan sebanyak satu kontainer. Bulan November lalu juga mengekspor dua kontainer untuk permintaan dari India.
“Sedang bulan Desember ini ada dua kontainer untuk dikirim ke Korea Selatan,” ujar Bambang Triyono.
Bambang Triyono menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah melakukan pendampingan melalui program pendampingan ekspor atau Export Coaching Program (ECP).
Dengan adanya program dari Kemendag tersebut, dia mengaku sangat terbantu terutama ketika melakukan ekspor. Pelaku usaha jadi lebih paham sehingga akan lebih bersemangat lagi dalam mengembangkan produk untuk ekspor. (ri-4)