Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Banyumasiana Purwokerto

Pansus DPRD Pertanyakan Realisasi Program SR MBR 2019

Selasa, 22 Oktober 2019
Topik Purwokerto
A A
PAPARAN: Pansus DPRD yang membahas Raperda Penyertaan Modal PDAM Tirta Satria mendengarkan paparan usulan anggaran dan capaian kinerja PDAM Tirta Satria dan eksekutif, Senin (21/10).

PAPARAN: Pansus DPRD yang membahas Raperda Penyertaan Modal PDAM Tirta Satria mendengarkan paparan usulan anggaran dan capaian kinerja PDAM Tirta Satria dan eksekutif, Senin (21/10).

PURWOKERTO – Panitia khusus DPRD Banyumas yang membahas Raperda Penyertaan Modal PDAM Tirta Satria, mempertanyakan tidak terealisasinya target program hibah saluran rumah masyarakat berpenghasilan rendah (SR MBR) tahun 2019.

Padahal pada usulan penyertaan modal di tahun 2020, PDAM mengajukan anggaran lagi sebesar Rp 9 miliar, diluar Rp 20 miliar. Alasannya untuk pengembangan jaringan perpipaan baru ke wilayah Tambak.

“Dalam laporannya, dana hibah SR MBR tahun 2019 dari APBD dialokasikan sebesar Rp 22,5 miliar. Namun yang terealisasi hanya sekitar Rp 12 miliar. Terus yang tidak terealisasi karena apa. Padahal anggaran sudah dikeluarkan dari APBD,” kata Ofan Sofiyan, anggota Pansus dari Fraksi PDI-P, saat paparan dari pihak PDAM di ruang rapat DPRD, Senin (21/10).

BacaJuga

PN Purwokerto Perkuat Peran Mediator Non Hakim: Kurangi Beban Hakim, Percepat Keadilan

Prodi PGMI UIN Saizu Berperan Aktif dalam K3PD Batch 2: Perkuat Sinergi Literasi Digital untuk Pendidikan Dasar

Menurutnya, pihaknya perlu mempertimbangkan usulan di tahun 2020 ini, karena kinerja untuk merealisasikan program tersebut ternyata tidak bisa maksimal. Tahun 2019, kata dia, masih ada sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) sebesar Rp 10 miliar. Sementara pada tahun 2020, PDAM mengajukan lagi Rp 9 miliar untuk program serupa.

Achmad Saeful Hadi, anggota pansus dari Fraksi PAN-Demokrat mengatakan, dalam pengusulan penyertaan modal harus bisa terukur baik secara kualitas maupun kuantitas. Sehingga saat usulan disetujui sudah mempertimbangkan bagaimana cara merealisasikan.

“Jangan sampai ada alasan ini tidak bisa direalisasikan karena peminatnya berkurang dan karena alasan lain. misalnya karena masalah kondisi air belum terbukti. Kalau sudah masuk usulan dan disetujui untuk dibiayai dari APBD, antara perencanaan dan realisasi harusnya sinkron,” katanya.

Ketua Pansus, Agus Prianggodo juga menekankan, jika tahun 2019, dari alokasi anggaran yang dianggarkan saja masih ada silpa sekitar Rp 10 miliar, apakah usulan permintaan di tahun 2020 sebesar Rp 9 miliar, masih relevan, mengingat kebutuhan untuk kegiatan lain dari APBD juga masih banyak.

Penerima Manfaat

“Jika melihat usulan yang diajukan PDAM hingga tahun 2023, beban anggaran terberat di tahun 2019 ini, untuk SR MBR sebesar Rp 22,5 miliar, dan tahun 2020 Rp 9 miliar. Ini belum untuk usulan anggaran pengembangan jaringan.” kata ketua Fraksi PDI-P ini.

Menjawab hal itu, Direktur Utama PDAM Tirta Satria, Agus Subali mengatakan, target pemasangan tidak sesuai rencana karena peminat program SR MBR berkurang. Semula target 7.500 calon penerima manfaat atau pelanggan baru, maka yang diusulkan ke pusat sebanyak 7.875 calon penerima manfaat.

“Setelah sosialisasi muter-muter se-Banyumas, hanya dapat 4 ribu lebih. Dan yang memenuhi syarat 4.142 calon penerima manfaat. Jika dikalikan masing-masing Rp 3 juta, kan ada sekitar Rp 12 miliar lebih. Dari jumlah itu masih ada yang batal, sehingga yang teralisasi bisa dipasang hanya 3.968 SR. Ini dikalikan Rp 3 juta, dan sisanya akan kita kembalikan lagi ke kas daerah.” terangnya.

Mereka yang menyatakan batal, kata dia, karena sudah ikut program Pancimas, kemudian ikut penyambungan reguler. Kendala peminat rendah, selain waktunya terlalu mepet, juga belum bisa langsung diterima masyarakat.

“Misalnya di Sumpiuh, sudah kita buatkan jaringan perpipaan dengan anggaran Rp 10 miliar, dengan target seribu lebih pelanggan, ternyata yang baru memasang 150 pelanggan,” ujarnya.

Untuk usulan di 2020, kata dia, dari usulan Rp 9 miliar, direncanakan untuk 3 ribu SR. Ini untuk semua wilayah cakupan layanan PDAM. Dengan pengalaman tahun 2019 belum terealisasi maksimal, pihaknya menyatakan tetap akan berusaha maksimal.

“Ini misalnya seperti di Sumpiuh, tadinya kan ini baru dan belum ada bukti. Sekarang sudah mulai lagi ada pendaftaran calon pelanggan baru, karena yang memasang lebih awal sudah berjalan ini,” katanya. (G22-20)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Armada BRT Tambahan Gairahkan Transportasi Publik

Selanjutnya

Warga Perumahan Keluhkan Kerusakan Jalan Lingkungan

Artikel Lainnya

Rayakan Milad ke-60 UMP Gaungkan Diplomasi Budaya Lewat International Culinary Festival 2025

1.791 Pegawai KAI Daop 5 Ikuti Medical Check Up

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In