BANYAK cara untuk meraih prestasi. Seperti halnya yang dilakukan Adhitya Ridwan Budhi Prasetyo Nugroho, mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Saizu Purwokerto jurusan Bimbingan dan Konseling Islam ini.
Pria pernah mengabdi sebagai da’i sahabat masyarakat LAZNAS Al Irsyad Purwokerto. Ia yang lahir di Banyumas, 17 November 2000 lalu dan kini berusia 21 tahun itu menamatkan pendidikan di SMA 4 Purwokerto (2018).
Adhitya atau lebih akrab disapa Adhit ini sangat tekun dalam mengasah kemampuannya, terutama dalam bidang menulis Esai.
Kejuaraan yang pernah diraihnya, antara lain Juara 1 Esai Guidance Counseling National Competition (GCNC) Universitas Negeri Yogyakarta (2021), Juara 1 Esai Counseling Fest Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta (2021).
Kemudian Juara 1 Esai Nasional Dies Natalis BK ke-57 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) (2021), Juara 1 Esai Nasional Psycompetition Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia (2021), Juara 1 Esai National BK Glowing Universitas Mulawarman (2021).
Berikutnya Juara 1 Esai Competition Guidance Counseling Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten (2021), Juara 1 Esai YBM Competition IAIN Salatiga (2021), Juara 1 Esai National Essay Competition Universitas Islam Negeri (UIN) Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto (2021).
Berikutnya Juara 1 Esai Nasional Counseling Education Party Universitas Syiah Kuala Banda Aceh (2021), medali perak Olimpiade Agama, Sains, dan Riset (OASE) PTKI 1 Kementerian Agama Republik Indonesia (2021), Juara 2 Esai Competition Academic Guidance Counseling (CAGC) Universitas Pancasakti Tegal 2021.
Juara 2 Esai Dies Natalis Teknologi Laboratorium Medik Universitas Muhammadiyah Surabaya 2021, Juara 3 Esai Millenial Counseling 6 TH Festival Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung 2021, Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Problematika Sosial Universitas Muhammadiyah Gresik 2021.
Selanjutnya Juara Harapan 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) Moderasi Beragama Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya 2021.
Bagi Adhit, menulis merupakan sebuah kebermanfaatan untuk kehidupan. Ketika berkesempatan mengikuti perlombaan di berbagai kota, banyak hal baru yang didapat, di mana kelak akan menjadi bekal dalam bermasyarakat.
Baca Juga : Sudah 54 Tahun Opsah Tekuni Usaha Kerajinan Bandol
Menulis menurutnya adalah karya abadi yang tak lekang oleh waktu. Dengan sebuah tulisan, dapat meninggalkan nama yang baik, serta memberikan manfaat bagi orang lain yang kemudian bisa menjadi sedekah jariyah untuknya.
Adhit aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan pernah mengajar di MI Muhammadiyah Keramat. Padahal saat itu dirinya masih duduk di bangku perkuliahan semester awal.
Selain menempuh pendidikan formal, ia juga banyak mengikuti pendidikan informal. Salah satunya Pelatihan Sertifikasi Mendeley (2021).
Alasannya berkecimpung di berbagai organisasi, terang dia, agar bisa survive di luar kampus dan mendapat pengalaman, serta teman baru juga untuk melatih publik speaking.
Keberadaan Adhit, membawa dampak positif bagi teman-teman dan orang di sekitarnya. Mereka mengaku senang lantaran sosok muda itu mudah bergaul, suka sharing dan memiliki prinsip “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”.
Beberapa tulisannya, pernah terbit dalam publikasi ilmiah serta buku. Di antaranya Pilar Puisi (2019), Adiwiyata Program For Student in The Study of Psychology of Learning and Ecological Counseling Guidance, Journal of Educative Studies, Vol.5 No. 2 (2020) dan The Soul of Counselor (2021).
Menurutnya, untuk bisa menang dalam perlombaan bukan hal yang mudah. Perlu banyak pengalaman, skill yang terlatih, dan juga strategi berbeda yang tidak dimiliki rivalnya dalam perlombaan.
Dulu, ia hanya membayangkan bagaimana rasanya menjadi seorang nara sumber yang mengisi seminar maupun talkshow. Namun sosok muda itu sekarang sudah merasakannya.
Setelah lulus ingin berkerja, kemudian membahagiakan kedua orang tua serta keluarga dan juga teman-temannya yang sudah berkontribusi atas pencapaiannya. ”Mereka adalah yang terpenting untuk selalu dibahagiakan. Bagaimana cara kita untuk bisa merangkul, serta mengayomi mereka nantinya,” ungkapnya.
Adhit selalu berpesan ke generasi muda agar selalu semangat dan terus survive selagi masih muda. Bahkan Dahlan Iskan pernah berkata “Setiap orang punya jatah gagal. Habiskan jatah gagalmu saat muda”.
”Jangan pernah takut mencoba hal baru, karena ketika kita memulainya maka kita akan mendapat pengalaman luar biasa,” pungkasnya.(mg03-7)