PURWOKERTO – Memasuki usia 29 tahun, Rumah Sakit Ananda Purwokerto terus berupaya mengembangkan layanan kepada masyarakat. Salah satunya dengan meluncurkan layanan Ananda Home Care (AHC).
AHC merupakan layanan kesehatan nonkegawatdaruratan, baik sebelum atau sesudah dirawat di rumah sakit yang dilakukan di rumah pasien. Layanan ini menghadirkan tenaga medis ke rumah pasien.
“Layanan tambahan ini untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Seperti memindahkan rumah sakit ke rumah sendiri. Jadi kami mendatangi pasien,” kata Direktur RS Ananda Purwokerto, dr Widayanto MKes usai peluncuran AHC di aula rumah sakit, Senin (9/9).
Peluncuran layanan AHC dilakukan oleh Direktur RS Ananda Purwokerto, dr Widayanto MKes bersama dr Hadi (pendiri) RS Ananda. Hadir dalam peluncuran layanan AHC seluruh jajaran direksi, manajemen, karyawandan staff RS Ananda, mitra, masyarakat sekitar dan pemangku kepentingan.
Widayanto mengatakan, layanan AHC yang diberikan meliputi perawatan lansia, perawatan bayi dan ibu, perawatan luka, layanan laboratorium hingga fisioterapi.
Perawatan lansia, seperti personal hygine (membersihkan diri). Dengan demikian, anak tetap bisa menjamin kesehatan orang tua, meski berada jauh dari mereka.
Begitu pula dengan layanan ibu dan anak. Layanan ini dikhususkan buat ibu hamil atau baru melahirkan dan bayi. Mulai dari layanan pijat bayi, cukur gundul, perawatan tali pusat, hingga tindik. Untuk ibu ada layanan breastcare (pijat puting), perawatan luka habis operasi hingga pijat pelancar ASI.
“Konsep layanan AHC ibu dan anak ini agar ibu hamil peduli dengan kehamilannya. Kami mendidik ibu hamil belajar mengenali tanda-tanda kehamilannya dan merawatnya, sehingga saat memiliki bayi, ia sudah siap,” katanya.
Berbasis Aplikasi
Untuk memanfaatkan layanan ini, masyarakat disarankan terlebih dahulu menghubungi customer service AHC untuk memastikan jadwal kunjungan. Sekaligus, memastikan layanan tepat sesuai kebutuhan pasien.
Layanan AHC juga sedang disiapkan versi aplikasi, sebagaimana kebutuhan gaya hidup masyarakat kekinian. Pada akhirnya layanan AHC merupakan wujud bukti cinta, pelayanan tepat dan mewakili gaya hidup modern (life style).
Widayanto mengatakan, dalam layanan AHC, menejemen RS Ananda akan melibatkan tim pelayanan rumah sakit yang jumlahnya mencapai 256 orang. Di samping itu, menajamen juga memiliki tim inti untuk menstandarisasi tenaga kesehatan, baik perawat, bidan maupun dokter. Semuanya harus terstandarisasi.
“Kami didukung lagi di Puskesmas dan lain-lain. Kami tidak akan berdiri sendiri, karena kami adalah keluarga,” katanya.
Kepala Unit AHC dr. Ike Anggreini, menambahkan, penanganan pasien menggunakan layanan AHC disesuaikan dengan kebutuhan. “Saat ini kami sudah lumayan banyak pasien yang rutin berobat menggunakan layanan AHC,” katanya. (H60-37)