PENGADEGAN – Arsawi (80) warga RT RW 2 Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan nekat bunuh diri dengan cara menggorok lehernya sendiri menggunakan parang, Rabu (11/9) dini hari. Penyebabnya, punya penyakit mata yang tak kunjung sembuh.
Namun usaha mengakhiri hidupnya gagal. Korban sempat dilarikan ke RSUD dr R Goetheng Tarunadibrata. Tapi setelah 5 jam dirawat, dia menghembuskan nafas terakhir.
“Menurut keterangan dokter, korban meninggal malah bukan karena luka sayatan di lehernya. Tapi karena serangan jantung,” kata Kasat Reskrim Polres Purbalingga, AKP Willy Budiyanto, Rabu (11/9).
Dari keterangan yang dihimpun, kakek itu mencoba bunuh diri setelah semalaman tidak bisa tidur akibat merasa sakit pada bagian matanya. Sebelumnya dia baru saja menjalani operasi katarak.
Kemarin pagi, sekitar pukul 05.00, tetangga korban, Slamet (42) memdapati korbam terkapar bersimbah darah tidak jauh dari rumahnya. Di samping korban ditemukan parang sepanjang yang berlumuran darah. Korban pum dilarikan ke rumah sakit oleh istrinya bersama warga.
“Hasil pemeriksaan dokter RSUD Goetheng, korban mengalami luka di leher akibat sayatan parang sepanjang 12 centimeter, lebar 4 centimeter dan dalam 3 centimeter,” ungkap Willy.
Dokter rumah sakit berhasil menyelamatkan nyawa Arsawi dari luka sayat di lehernya. Namun, lima jam kemudian, korban justru mengalami serangan jantung yang kemudian membuat nyawanya melayang. (H82-60)