CILACAP – Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cilacap pada tahun 2018 hanya sebesar 3,05 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah dinilai rendah karena di bawah pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang mencapai 5,32 persen dan di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi di wilayah pengembangan Barlingmascakeb yang sebesar 4,84 persen.
Hal itu dikatakan Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Dr Prasetyo Aribowo SH, MSoc.Sc dalam sambutan tertulis yang disampaikan oleh Peneliti Utama Bappeda Jateng, Ir Rachman Jamal pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Cilacap Tahun 2021 di Gedung Patra Graha, Selasa (10/3).
Selanjutnya dikatakan, angka kemiskinan di Kabupaten Cilacap juga masih tinggi yaitu sebesar 10,73 persen pada tahun 2019. Namun sudah lebih rendah dibandingkan angka kemiskinan Provinsi Jawa Tengah yang sebesar 10,80 persen pada periode yang sama, Maret 2019.
“Untuk itu pengentasan kemiskinan tetap harus menjadi perhatian karena secara absolut jumlah penduduk miskin di Kabupaten Cilacap masih sangat besar,” katanya.
Ketika memaparkan kinerja perekonomian Kabupaten Cilacap, Peneliti Utama Bappeda Provinsi Jateng, Ir Rachman Jamal juga mengungkapkan tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Cilacap yang sebesar 7,31 persen pada tahun 2019.
Persentase tingkat pengangguran terbuka tersebut memang lebih baik dibandingkan tahun 2018. Sebab pada tahun 2018 tingkat pengangguran terbuka di Cilacap sebesar 7,48 persen. Namun persentase tersebut masih lebih tinggi dibandingkan tingkat pengangguran terbuka Jawa Tengah, yakni sebesar 4,51 persen.
“Untuk indeks pembangunan manusia (IPM). Pada tahun 2018, IPM Kabupaten Cilacap sebesar 69,56 persen. Masih lebih rendah dibandingkan IPM Jawa Tengah sebesar 71,12 persen pada periode yang sama,” jelasnya.
di Bawah Rata-rata
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cilacap pada tahun 2018 memang hanya sebesar 3,05 persen sehingga di bawah pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi di wilayah pengembangan Barlingmascakeb.
“Namun hal itu tidak membuat kami putus asa. Namun sebaliknya kami bersama seluruh pejabat yang ada harus bekerja keras lagi agar pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun bisa meningkat,” katanya.
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, lanjut Bupati, Pemkab Cilacap dalam kebijakan pembangunan tahun 2021 akan memprioritaskan pembangunan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di wilayah pinggiran maupun perbatasan.
“Pembangunan infrastruktur di wilayah pinggiran dan perbatasan sangat penting karena untuk membuka akses perekonomian di wilayah pinggiran dan perbatasan. Kalau akses ekonominya dibuka, perekonomian masyarakat pun akan meningkat,” katanya.(ag-52)